DISWAYJATENG, SLAWI - Keberadaan rumah belajar bagi penyandang cerebal palsy yang sempat didirikan dua tahun silam terus mendapatkan dukungan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal. Rumah belajar penyandang cerebral palsy atau gangguan tumbuh kembang pada anak-anak tersebut kini berisikan 25 hingga 30 anak dari jumlah total penyandang cerbal palsy yang ada sekitar 150 anak.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan melalui kepala UPTD Loka Bina Karya Patriwati Narenda menyatakan, kelas cerebal palsy saat ini dikelola oleh penyuluh sosial Dinsos dan juga penyandang cerebal palsy yang sudah terlatih.
BACA JUGA:Antisipasi Kriminalitas, Terminal Dukuhsalam Kabupaten Tegal Dipasangi CCTV
"Cerebral palsy adalah gangguan tumbuh kembang pada anak-anak. Di sini, penyakit ini hadir dan banyak dialami olah para anak-anak. Jadi, dimulai dari masa kanak-kanak ini, sebagai orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembangnya anak," ujarnya.
Yang biasanya diserang adalah otot dan saraf, yang mana ditandai dengan kesulitan menggerakkan tubuh. Tubuh otot yang terkena, akan menjadi terganggu. Saat otot-otot yang ada digerakan. Di sini bisa dibilang kecacatan motorik, sehingga cenderung kesulitan bergerak, menjaga keseimbangan tubuh. Bagian tubuh yang terkena Cerebral palsy adalah hemiplegia, yang mana satu sisi terpengaruhi. Secara jenis, Cerebral pasly, terbagi menjadi 4.
BACA JUGA:4 Rumah Warga Tidak Mampu di Desa Kecepit Kabupaten Pemalang Diperbaiki
“Gejala dan ciri-ciri dari Cerebral palsy, dimulai dari ringan hingga parah, sehingga memerlukan bantuan khusus," cetusnya.
Acara komunitas dapat berkembang dan terus mewadahi mereka. Mulai dari rumah belajar cerebral palsy dan bantuan alat bantu lainnya. Pihaknya sangat terharu dengan kekuatan dan kesabaran para orang tua anak cerebral palsy.
BACA JUGA:SD Negeri Panggung 4 kota Tegal Donasi untuk Palestina
“Saya juga sangat terharu karena ibu-ibu CP selalu memberikan sesuatu yang unik, berkesan dan kreatif, " ungkapnya.