Pasar Slumpring Bumijawa, Pasar Tradisional Bernuansa Alam, Bayarnya Pakai Koin Bambu, Minat Untuk Berkunjung?

Kamis 09-11-2023,07:00 WIB
Reporter : Asyifa Suryani
Editor : Asyifa Suryani

DISWAYJATENG - Nama Pasar Slumpring yang  terletak di Desa wisata Cempaka Tegal berasal dari kata pring atau bambu dalam bahasa Jawa.  Pasar tradisional yang digagas oleh Pokdarwis Desa wisata Cempaka Tegal pada dasarnya  merupakan konsep pasar tempo dulu.

Atau dengan kata lain pasar yang produknya menjajakan makanan minuman pada zaman dulu. Yang dimaksud zaman dulu adalah dari segi makanan, minuman, alat transaksi iratan bambu, serta lokasi pasar di kebun bambu.

Sampai pembungkus makanan menggunakan daun pisang dan penjual pun memakai pakaian lurik tempo dulu.  Itulah beberapa fakta unik Pasar Slumpring Desa Cempaka Tegal.

Semuanya dapat dilihat langsung di  pasar Slumpring Desa Cempaka Tegal bertujuan meningkatkan taraf ekonomi masyarkat melalui kegiatan pariwisata.

BACA JUGA:Penat Dengan Aktivitas Anda? Cobalah Berwisata Glamping di Rumah Angsa Guci, Simak Lokasi dan Fasilitasnya!

Pasar Pasar Slumpring Berdiri  Di Area Kebun Bambu

Lokasi pasar Slumpring masih satu tempat    dengan wahana kolam pemandingan Tuk Mudal Desa Cempaka Tegal. Tepatnya di kawasan kebun bambu yang sebelumnya pepohonan bambu begitu rimbun oleh masyarakat dianggap kebun biasa.

Daya tarik perkebunan bambu yang khas kemudian oleh pihak Pokdarwis dikembangkan menjadi pasar tradisional tahun 2017   dengan nama Pasar Slumpring Cempaka. Atau dalam arti pasar ini mengusung konsep wisata alam dan wisata kuliner tradisional.

Pasar Slrumping Cempaka dalam proses pembangunannya memanfaatkan kebun kosong yang sekelilingnya  banyak ditumbuhi rimbunan pepohonan bambu. Semula pembangunan pasar ini membentuk wilayah konservasi dan meningkatkan taraf hidup masyakat.

Suasana Pasar Khas Nuansa Pedesaan

Fakta unik Pasar Slumpring  Desa Cempaka Tegal di Kecamatan Bumijaya masih kental dengan nuansa pedesaan. Rimbunan pepohonan bambu yang begitu banyak tersebar dibeberapa titik membuat suasana sejuk dan segar sehingga menjadi ciri khas Pasar Slumpring. 

BACA JUGA:Guci Forest: Ini Dia Salah Satu Tempat Wisata yang Menarik di Tegal

Alat Tukar Transaksi Pakai Koin Kirat Bambu

Sesuai konsep namanya pasar tradisional tempo dulu, kemudian alat transaksipun juga unik, terbuat dari kepingan bambu dibentuk sedemikian rupa bernama Kirat bambu. Memiliki ukuran 6X2,5 sentimeter dengan tebal 5 milimeter yang satu Kirat bernilai Rp 2.500.

Karena konsep pasar tempo dulu terlebi dahulu menukar pada tempat telah ditentukan. Meski demikian pengelola menyediakan alat pembayaran non tunai melalui uang elektronik. OVO, GoPay, LinkAja dan pembayaran nontunai lainnya

Kategori :