DISWAY JATENG - Semarang memang terkenal dengan wisata alamnya yang juara. Namun, di wilayah ini juga terdapat objek wisata yang berupa candi. Salah satunya adalah Candi Gedong Songo.
Candi Gedong Songo mempunyai arsitektur yang begitu mengagumkan. Selain itu, letaknya yang berada di pegunungan juga membuat pengunjung sekalian berwisata alam.
Candhi Gedhong Sanga adalah nama sebuah kompleks bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yaitu di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.
Candi Gedong Songo sendiri memiliki 9 komplek candi yang terletak dalam wilayah yang berdekatan satu sama lain. Candi yang berada di ketinggian 1.200 mdpl ini ditemukan pada tahun 1740 oleh Sir Thomas Stamford Raffles.
Ada bagian nama candi yaitu "songo" yang diambil dalam Bahasa Jawa yang mempunyai arti sembilan. Namun pada kenyataannya, jumlah candi area ini tidak berjumlah tepat sembilan. Bahkan jumlah tepatnya tidak ada yang mengetahuinya.
BACA JUGA:Legenda di Balik Keindahan Candi Gedong Songo: Misteri dan Pesona di Tengah Lereng Gunung
Alasannya karena candi peninggalan Wangsa Syailendra ini berada tidak berurutan. Antara Candi 1 hingga Candi 9 letaknya berpencar. Terkadang terdapat wisatawan yang menghitung jumlah candi sebanyak 7 atau juga ada yang berjumlah 8.
Jika wisatawan menghitung candi dan memperoleh angka 9, maka konon katanya akan mendapatkan keberuntungan.
Menelusuri Sejarah dan Mitos Candi Gedong Songo
Kompleks Candi Gedong Songo Semarang adalah situs sejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Bangunan suci bercorak Hindu itu berada di kaki Gunung Ungaran, tepatnya ada di Desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Candi Gedong Songo dibangun pada abad ke-8 atau awal masa kepemimpinan Sang Ratu Sanjaya Raja, penguasa Mataram Kuno. Mengutip buku “Mengenal Lebih Dekat Candi Nusantara” oleh Garsinia Lestari, diperkirakan Candi Gedong Songo dibangun pada zaman yang sama dengan kompleks Candi Dieng.
Indikatornya adalah kemiripan dari bentuk bangunan dan lokasi kedua candi, yang mana sama-sama berada di wilayah pegunungan. Candi Gedong Songo pertama ditemukan pada tahun 1804 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Akan tetapi, Raffles hanya menemukan tujuh bangunan Candi, sehingga saat itu kompleks bangunan suci ini lebih dikenal dengan nama Candi Gedong Pitu.
Namun, sekitar tahun 1908 hingga 1911, seorang arkeolog Belanda bernama Van Stein Callenfels berhasil menemukan dua bangunan candi lainnya. Berkat penemuan tersebut, kompleks candi ini berubah nama menjadi Candi Gedong Songo.
Candi Gedong Songo memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan para dewa, sebab di sini terdapat arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha.
Uniknya, letak candi di kompleks Candi Gedong Songo terpisah satu sama lain.