Sebelum menyita barang, pemberi pinjaman akan mengirimkan surat pemberitahuan dan memberikan peringatan kepada peminjam.
Namun, jika peminjam tetap tidak merespons atau mengabaikan peringatan tersebut, maka pihak pemberi pinjaman akan terpaksa menyita barang pribadi peminjam untuk menutupi sisa cicilan yang belum dibayar.
Itulah beberapa risiko yang harus diperhatikan terkait gagal bayar pinjaman online yang legal menurut peraturan OJK tahun 2022. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk berhati-hati dan bijak saat mengambil pinjaman.
Lakukan perhitungan keuangan yang matang untuk memastikan bahwa kita mampu membayar cicilan hingga lunas, sehingga kita tidak akan menghadapi risiko gagal bayar pinjaman online yang diawasi oleh OJK.
BACA JUGA:15 Aplikasi Pinjol Legal yang Ada DC Lapangan Terbaru 2023, Jangan Sampai Telat Bayar!
Beberapa solusi untuk menghindari risiko gagal bayar pinjaman online yang legal termasuk memilih lembaga pinjaman yang aman dan sudah terdaftar di OJK. Selain itu, penting untuk memilih tenor pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansial kita.
Jika kita mengalami penurunan kondisi keuangan dan berpotensi telat membayar cicilan, kita dapat mencoba untuk melakukan restrukturisasi hutang dengan menghubungi pihak pemberi pinjaman untuk bernegosiasi mengenai pengaturan ulang tenor dan jumlah cicilan.
Daripada terjerat dalam masalah hutang, lebih baik jika kita selalu memiliki dana darurat dan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan pasif, seperti dengan menjadi lender di Amartha microfinance marketplace.
Dengan bermodal mulai dari Rp100.000, kita dapat mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Selain itu, dengan berinvestasi di Amartha, kita juga dapat memberikan dampak positif untuk perkembangan bisnis UMKM di lebih dari 35.000 desa. Jadi, mari mulai mendanai di Amartha sekarang! Selain melalui Amartha juga banyak cara lain yang bisa dilakukan untukmenghindar jeratan pinjol(*)