Desa Kesulitan Air Bersih, Pj Bupati Brebes Minta Kades Segera Lapor

Selasa 19-09-2023,21:22 WIB
Reporter : itdisway
Editor : M. Fatkhurohman

BANTARKAWUNG-DISWAYJATENG - Menghadapi musim kemarau yang masih berlangsung, Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin meminta kepala desa maupun camat segera melakukan inventarisir daerah yang rawan mengalami kekeringan. Hal ini perlu dilakukan untuk mempercepat penanganan, saat ditemukan adanya kesulitan air bersih yang terjadi di suatu wilayah.

”Baik pemerintahan tingkat desa maupun tingkat kecamatan, agar melakukan pemetaan di masing-masing wilayah. Sehingga bisa diketahui tingkat kerawanan, sebagai dampak dari musim kemarau ini,” ungkap Urip Sihabudin, Selasa, 19 September 2023.

BACA JUGA:Puluhan Hektar di Brebes Selatan Sawah Rawan Kekeringan

Jika memang ditemukan adanya wilayah yang terdampak kemarau hingga membutuhkan bantuan air bersih, Urip meminta untuk segera melakukan koordinasi bersama jajaran OPD yang membidangi. ”Jika memang diketahui adanya wilayah yang kesulitan terutama air bersih maka segera laporkan, akan kita tindak lanjuti bersama stakeholder lain,” terangnya.

Di sisi lain, Urip juga meminta warga masyarakat diimbau untuk mengantisipasinya dengan melakukan langkah-langkah pemanfaatan air bersih sesuai dengan kebutuhan. ”Pemerintah sendiri telah berupaya untuk mengantisipasi, seiring dengan terlaksananya beberapa program seperti halnya Pamsimas yang membantu didalam menyediakan sarana air bersih bagi warga,” kata Urip.

BACA JUGA:Kekeringan Ekstrim di Kabupaten Tegal Terus Meluas, Ada 18 Desa Krisis Air Bersih

Namun demikian, Urip tetap mengingatkan warga agar tetap menggunakan air secara bijak disaat menghadapai musim kemarau seperti ini. "Untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang kemungkinan akan terjadi, masyarakat diminta dapat menghemat air. Selain itu melakukan antisipasi kebakaran dimusim kemarau ini," jelas Urip.

Pj Bupati Brebes mengatakan, dampak terjadinya kemarau panjanh ini cukup dirasakan oleh warga masyarakat. Beberapa wilayah menjadi perhatian khusus terkait ketersediaan air bersih seperti Kecamatan Larangan dan Kecamatan Ketanggungan, akibat minimnya ketersediaan air bersih bagi warga. "Hal yang sama juga terjadi di beberapa wiayah Kecamatan lain, tentu kita akan terus berupaya untuk melakukan penanganan agar warga bisa mendapatkan kebutuhan air," terang Urip Sihabudin.

Kondisi serupa yang juga perlu mendapatkan perhatian, lanjut Urip, yakni menurunannya ketersediaan pengairan bagi pertanian. Dimana tiga sumber cadangan yakni bendung Notog, waduk Malahayu dan juga Penjalin Paguyangan, mengalami penurunan debit. "Bahkan di alahayu untuk wilayah irigasi cengklok hanya dapat 50 persen mengalir, dan sudah mulai dibagi masing-masing lima hari. Ini juga menjadi perhatian kita," jelasnya.

Dalam musim kemarau, lanjutnya, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran karena kondisinya yang panas dan sangat kering sehingga lebih mudah terjadi kebakaran makanya perlu menjaga lingkungan dengan baik. (pri/ism)

Kategori :