Membangun kantor desa dengan 8 lantai dengan tangga menggunakan tangga lift jelas bukan perkara ringan. Pembangunan itu bahkan membutuhkan anggaran yang cukup fantastis untuk ukuran anggaran di pemerintahan desa.
Untung menyebut butuh Rp1,5 miliar untuk membangun kantor desa itu. Namun, Untung memastikan pembangunan tersebut tidak berpotensi terhadap penyelewengan anggaran keuangan negara. Sebab, pembangunan kantor desa tersebut murni menggunakan dana dari pihak swasta.
BACA JUGA:Sebanyak 25 Desa di Batang Masuk Kategori Kemiskinan Ekstrem
Untung yang baru menjabat Kades Sembung selama tiga tahun ini berhasil menggalang dana pembangunannya dari swadaya masyarakat. Termasuk dana CSR perusahaan yang di wilayah Desa Sembung.
"Kalau anggarannya kita tidak menggunakan dana dari pemerintah mas, ini dari swadaya masyarakat dan menggunakan dari dana talangan saya sendiri mas. Ya kalau sampai ini sekitar 500 sampai 600 juta ada," tuturnya.
Semangat dan kreativitas Untung untuk memperbaiki desanya patut diacungi jempol. Ia mampu menghimpun potensi pendapatan keuangan desa secara mandiri. Meski anggarannya tidak sedikit, hal itu menurutnya, akan disampaikan secara transparan untuk pengeluarannya.
"Dana terbanyak nantinya untuk pembangunan lift. Ya, dirinya akan melengkapi gedung 8 lantai itu dengan lift."
Tak hanya sekadar bangunan kantor 8 lantai, ayah tiga anak itu juga masih mendambakan Desa Sembung menjadi Desa Wisata.
Karena itu, untuk melengkapi kantor desa delapan lantai itu juga dirinya akan membangun miniatur Kabah, wisata air, alun-alun hingga pusat kuliner.