Dijelaskan bahwa Bronkopneumonia yang disebutkan merupakan infeksi di saluran pernapasan bronkus dan paru-paru, yang dapat terjadi akibat komplikasi dari influenza atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
BACA JUGA:WARNING! Disdikbud Kota Tegal Diminta Awasi Penggunaan Gadget Siswa
Hal itu bisa disebabkan dari virus maupun bakteri atau jamur. Terlebih gejala-gejala bronkopneumonia yang dialami anak seperti Aquila antara lain batuk-batuk, sesak napas, demam, dan kadang disertai pilek dan penurunan nafsu makan. Penyakit ini juga terkadang timbul bersama dengan penyakit saluran napas lainnya seperti asma dan tuberkulosis.
"Dominasi derita Aquila Nasywa berpangkal pada bronkopneumonia atau paru-parunya dengan komorbid yang diikuti Cerebral Parsy dimana pada komorbid terdapat penyempitan pada pembuluh darah di otak, " ungkapnya.
Kalau untuk dominan, bronkopneumoninya, paru-parunya. Dari dokter spesialis anaknya, bronkopneumonia dengan komorbid. Jadi ada CP dan komorbid. Komorbidnya itu ada penyempitan pada pembuluh darah di otak sebelah kiri.
Sedangkan untuk penyakit Cerebral Palsy atau lumpuh otak dan epilepsi yang terjadi pada umumnya, lanjut Rini, bahwa Cerebral Palsy dan epilepsi akan dialami seumur hidup.
BACA JUGA:Ratusan Baliho dan Benner di Kota Tegal Terpasang Secara Liar, Ini yang Dilakukan Pemkot
"Karenanya saran dari kami sebagai petugas kesehatan, ibunya harus rajin kontrol sehingga anaknya diberikan obat rutin sesuai dengan anjuran dokter dan menjalankan fisioterapi," jelasnya.
Sementara orang tua bayi, Kholifah,
mengaku awalnya anaknya mengalami sakit non medis. Namun demikian setelah dijelaskan oleh tim medis, dia mengaku keliru dan salah.