Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut ingat benar kala bertanding di Perempat Final Babak 3. Di awal pertandingan, sempat terpukul hidungnya hingga bercucuran darah cukup lama dan tidak kunjung berhenti. Dalam kondisi demikian, Atifa masih dapat melanjutkan pertandingan sampai selesai dan dinyatakan menang.
Memasuki Semifinal, giliran tangan Atifa yang mengalami memar dan bengkak berukuran besar. Namun itu tidak membuat dia putus asa. Doa dipanjatkan kepada Allah agar diberi kesembuhan. “Alhamdulillah lanjut Final. Di Final sempat terkena pukulan lawan lagi, tapi bersyukur diberi kekuatan bertanding hingga selesai dan menjadi juara pertama,” terang Atifa.
Atifa bersyukur dapat mencapai target dan membantu Tim Pelatnas Pencak Silat Indonesia merengkuh Juara Umum dengan raihan 9 medali emas, 6 perak, dan 1 perunggu. Menurutnya, pencapaian yang sangat luar biasa ini adalah buah dari pengorbanan, kerja keras, dan usaha yang dilakukan setiap hari, setiap saat, dan setiap waktu.
“Bahagia, senang, dan bangga pada diri sendiri bisa sampai di titik ini, dapat menyumbangkan medali emas untuk Indonesia,” ungkap peraih medali emas World Pencak Silat Championship Malaysia 2022 tersebut.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Atifa menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua, keluarga, saudara, pelatih, teman, dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendoakan dan mendukung dirinya dan Tim Pelatnas Pencak Silat Indonesia. Dia berpesan kepada seluruh atlet Indonesia untuk selalu bersemangat dalam berlatih, untuk membawa nama baik daerah, provinsi, maupun negara.
Dan satu harapan Atifa adalah apresiasi dapat diberikan Pemerintah untuk para atlet yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa. “Dan untuk Pemerintah, dimohon memberikan apresiasi untuk para atlet yang belum bekerja agar diberikan kesempatan menjadi PNS, TNI, atau Polri, terima kasih,” harap Atifa menutup wawancara. (*)