SLAWI (Disway Jateng) - Keseriusan Pemkab Tegal melalui Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) dalam menerapkan kebijakan pengelolaan sampah patut diapresiasi. Dimana hingga tahun ini pengelolaan sampah diupayakan tuntas pengelolaannya di tingkat Desa, setelah sempat melalui inovasi penerapan zonasi yang dipadukan dengan tingkat komitmen pemeritah Desa dan Kecamatan.
Kepala DLH, Muchtar Mawardi SKM, Mkes didampingi Kabid PSLB3, Eko Supriyanto menyatakan diharapkan pemdes dan pihak kecamatan dapat mendukung program penuntasan pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal tersebut .
"Untuk kebijakan Pemkab Tegal terkat pengelolaan sampah ditempuh melalui TPS 3R. ( Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) .Teknologi TPS 3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS untuk dijual," ujarnya Sabtu ( 20/5) kemarin.
Keduanya menyatakan terkait pengelolaan sampah melalui TPS3R di tahun 2022 telah dibangun 4 unit TPS 3R dari dana DAK untuk 4 desa masing - masing Kalisoka, Lebakgowah, Kalibakung dan Kaliwungu.
"Ke empat TPS tersebut sudah mulai operasional dengan mesin pencacah dan pemilah otomatis sampah organik dan anorganik. Dengan beroperasinya keempat TPS 3R tersebut sampah bisa terkurangi dan bisa memproduksi kompos dari bubur sampah yang dihasilkan dari mesin pencacah," cetusnya.
Sementara di tahun 2023 ini, pembangunan TPS 3R dari dukungan dana DAK akan diwujudkan di 6 desa masing- masing Rembul, Karangmangu, Pekiringan, Penarukan, Sidakaton dan Balapulang Wetan.
"Sementara pembangunan TPS 3R dari PUPR akan menghampiri Desa Blubuk, Dermasuci, Pener, Penusupan, Rancawiru, Maribaya, Kertayasa, Sidamulya. Total ada 14 lokasi TPS3R tahun ini yang bakal diwujudkan," ungkapnya.
Pihaknya juga mengaku terus berupaya memberi wawasan pengelolaan TPS 3R agar bisa memanfaatkan produk sampah tersebut menjadi pupuk yang dibutuhkan untuk lahan pertanian. Seperti pelatihan pembuatan kompos dengan melibatkan pengelola TPS 3R yang telah ada di Kabupaten Tegal. Terpisah penggiat pertanian organik ABdul Syukur menyatakan bahwa saati ini petani membutuhkan pupuk organik untuk lahan pertanian.