Menurut Taufan, dengan kuasa yang cukup besar dan modal uang yang banyak bisa membuat Ferdy Sambo tunjuk pengacara yang ia mau.
“Dia (Ferdy Sambo) punya duit yang banyak. Pengacara top Indonesia bisa dia bayar untuk membela dia. Jaksa bisa keteteran,” tegas Ketua Komnas HAM.
“Itu sudah saya sampaikan kepada penyidik. Hati-hati jangan berpuas diri seolah-olah sudah siap membawa ke pengadilan dan memenangkan gugatan” sambung Taufan Damanik.
“Hati-hati dengan dia, puluhan tahun di reserse, sebagai bos mafia dia bisa tahu caranya keluar,” ucap Taufan.
“Waktu saya tanya segala macam, ada saat FS menangis, ada saat lain dia senyum,” katanya.
“Kira-kira sebagai bahasa isyarat ‘lu nggak tahu siapa gua. Gitu kali ya’,” kata Taufan Damanik sambil tertawa.
Begitu juga saat Ferdy Sambo menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Joshua beberapa waktu lalu.
“Nyantai saja dia. Jalan dengan gagah. Jumpa saya hai Pak. Apa kabar? Kayak nggak ada masalah. Dia kan dulu sering ke Komnas HAM kalau ada kasus,” lanjutnya.
Ingat Kasus Marsinah dan Munir
Marsinah adalah seorang buruh perempuan yang menyuarakan tuntutan kesejahteraan namun akhirnya kehilangan nyawanya.
“7 saksi itu adalah sekaligus terdakwa, di pengadilan mereka saling membatalkan kesaksian mereka, semuanya dibebaskan oleh hakim,” cerita Taufan Damanik.
Kemudian Taufan menyinggung soal dugaan keterlibatan Muchdi PR dalam pembunuhan berencana Munir.
“Satu-satunya bukti, Polycarpus sering bertelpon ke Muchdi PR,” sambungnya.
“Polycarpus dihukum, Direktur Garuda dihukum, pramugari dihukum, tapi Muchdi PR dibebaskan. Kenapa? karena tidak ada satu bukti yang kuat,” ungkap Ketua Komnas HAM.