WONOGIRI, (DiswayJateng) – Data penempatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022 bocor. Data pengumuman tersebut membuat para guru lulus PG (passing grade) hasil seleksi (PPPK) pada 2021 resah.
Bocoran data penempatan hasil seleksi PPPK tahun lalu, disebutkan sangat lengkap, by name by address. Termasuk NIK dan nama sekolah penempatan.
Tidak sedikit dari guru lolos PG yang terlempar ke luar daerah. Bahkan ada yang berpikir untuk mengundurkan diri karena penempatan yang terlalu jauh.
Di Kabupaten Wonogiri misalnya, sebanyak 79 guru lulus PG terlempar ke luar daerah. Bahkan, ada yang ‘terbuang’ ke Kalimantan.
Salah seorang guru lulus PG Wonogiri bernama Susana misalnya. Ia mengaku kaget ketika membuka pengumuman penempatan PPPK 2022.
Dalam pengumuman itu, Susana tidak ditugaskan di sekolah tempatnya mengabdi saat ini, yakni SMPN 3 Bulukerto.
Susana justru mendapat penempatan di salah satu SMP di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
“Saya waktu itu masuk d iantara 621 GTT yang diusulkan jadi PPPK. Begitu pengumuman, malah di lempar ke sana (Kotawaringin Timur). Kalau di sana, saya berpikir untuk mundur,” kata Susana beberapa waktu lalu.
Banyaknya guru lulus PG yang terlempar ke luar daerah langsung disikapi Pemda Wonogiri.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo menerangkan, 79 guru lulus PG yang terlempar ke luar daerah adalah bagian dari 621 guru tidak tetap (GTT) yang diusulkan menjadi PPPK 2022 oleh Pemkab Wonogiri.
Joko Sutopo mengaku telah berkonsultasi dengan Kementerian Aparatur Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) terkait skema yang paling tepat.
“Respons dari kementerian, yang bersangkutan (guru lulus PG) harus keluar dari Dapodik (data pokok pendidikan) sekolah inti dan ada re-formasi. Prinsipnya 79 calon PPPK guru bisa ditempatkan di Wonogiri,” ujar Joko, Senin (25/7) lalu.
Terpisah, Ditjen GTK Bantah Data Kemendikbudristek Bocor
Dihubungi terpisah Sekretaris Ditjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani memberikan klarifikasi soal data penempatan PPPK 2022 tersebut.
Nunuk Suryani membantah kalau data Kemendikbudristek bocor. “Itu data dari mana ya? Itu bukan dari Kemendikbudristek,” tegas Nunuk Suryani.