JAKARTA (DiswayJateng) – Banyak dari kita yang beranggapan jika minum soda bisa mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini ditanyakan salah seorang penanya di forum Tanya Dokter, di mana ia mengaku habis berhubungan intim dengan kekasihnya dan tanpa ‘pengaman’. Dan dalam pertanyaannya itu, ia meminta konfirmasi soal kebenaran kabar potensi minuman bersoda dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Namun benarkah klaim minuman bersoda bisa cegah kehamilan atau hanya mitos belaka? Menurut dr Talitha Najmillah Sabtiari, pada kasus hubungan suami istri yang berpotensi menyebabkan kehamilan, lantaran tidak menggunakan pengaman, maka solusi terbaiknya tentu adalah penggunaan pil KB darurat. Apabila hubungan seksual berisiko (tanpa menggunakan kontrasepsi sebelumnya) sudah terlanjur dilakukan, maka terdapat pilihan kontrasepsi yaitu kontrasepsi darurat. “Minuman bersoda tidak dapat mencegah kehamilan, sehingga gunakanlah kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan tersebut,” katanya, dikutip dari Alodokter.
Dia sekaligus mengingatkan jika waktu ideal bagi orang untuk mengkonsumsi pil KB darurat, adalah dalam 72 jam setelah melakukan hubungan suami istri. “Oleh karena itu, lakukanlah konsultasi ke dokter mengenai hal ini, ya,” ujarnya menyarankan. Penyebab Hasil Tes Kehamilan Tidak Akurat Ada alasan mengapa alat tes kehamilan hanya memiliki 99 persen keakuratan. Sementara satu persen sisa yang ada, adalah kesalahan saat membaca kondisi penggunannya. Sebab itu, alat tes kehamilan tidak selalu bisa diandalkan sepenuhnya, meski sebagian besar hasilnya adalah seperti yang diklaim. Dan menurut ahli, ada beberapa kondisi yang ternyata dapat mempengaruhi alat tes kehamilan, dalam menunjukan keakuratannya Menurut Women’s Health. Hal ini lantaran penggunannya tidak melibatkan urine segar, yang baru benar-benar keluar dari saluran kencing. Sisa hormon pada wanita yang pernah keguguran, dapat menipu hasil alat tes kehamilan yang terbatas kemampuannya itu. Selain itu, Konsumsi obat penyubur kandungan, juga disebut kerap bertanggungjawab atas kesalahan ini. Pada kasus lain, choriocarcinoma, sejenis kanker ganas, dapat membohongi hasil test pack, lantaran membuat tubuh memproduksi HCG dalam jumlah yang besar.