KENDAL (DiswayJateng) - Harga jual pupuk di Kendal naik antara 50 hingga 100 persen.
Juned, petani di Kelurahan Kebondalem Kendal mengatakan, naiknya harga obat dan pupuk pertanian membuat para petani menjerit. Ia menyebutkan, obat insektisida Regent ukuran 250 mililiter yang semula Rp70 ribu, naik menjadi Rp95 ribu. Roundup ukuran 1 liter yang semula Rp65 ribu, naik menjadi Rp125 ribu.
Pupuk non subsidi ZA putih ukuran 50 kilogram, yang semula Rp200 ribu, naik menjadi Rp300 ribu. Posat subsidi menjadi Rp140 ribu sampai Rp150 ribu. Padahal sebelumnya Rp125 ribu.
Kemudian pupuk TS yang semula Rp125 ribu naik menjadi Rp200 ribu. Pupuk ZA naik dua kali lipat, yang semula Rp 85 ribu, sekarang menjadi Rp200.
“Harga obat-obatan dan pupuk naik terus, tapi harga panen tidak naik, bahkan kadang turun,” katanya, kemarin.
Petani lainya, Kasran mengatakan, naiknya harga obat dan pupuk pertanian di luar dugaan, sehingga ia menyebutkan tidak sekedar naik, tetapi beralih harga. Remazole ukuran 100 mili liter yang semula Rp55 ribu, sekarang menjadi Rp75 ribu.
Sardon yang semula Rp60 ribu naik menjadi Rp85 ribu. Pupuk ZA sekarang menjadi Rp200 ribu.
“Harga obat-obatan pertanian naik semua, tidak sekedar naik, tetapi ganti harga,” katanya.
Sementara itu, penjual obat dan pupuk pertanian di Kelurahan Kebondalem Haji Sadat pun merasa berat dengan naiknya harga obat pertanian yang cukup tinggi.
Obat insektisida Roundup ukuran 1 liter, yang semula Rp76 ribu, naik menjadi Rp125 ribu. Posat ukuran 1 liter yang semula Rp 55 ribu, naik menjadi Rp95 ribu. Pupuk nonsubsidi jenis Mutiara daun yang semula Rp15 ribu, naik menjadi Rp17 ribu per kilogram.
“Semunya naik, tapi sebagai penjual, ya hanya mengikuti kondisi harga yang ada,” katanya. (lid)