BREBES (DiswayJateng) -- Akibat tingginya permintaan konsumsi masyarakat, harga daging dan telur ayam di Kabupaten Brebes terus meroket. Harga daging ayam tembus Rp 42 tukang ribu/ kg dan telur dibanderol Rp 26 ribu/ kg.
Melonjaknya pesanan hampir di semua daerah berdampak pada berkurangnya pasokan. Terlebih, momen ramadan yang tinggal sepuluh hari membuat harga dua komoditas pangan tersebut makin melambung.
Kondisi tersebut, dikeluhkan Muniroh, 45, pemilik kios ayam potong di Pasar Induk Brebes. Ia mengaku, kesulitan mencari pasokan ayam broiler meski permintaanya tinggi. Bahkan, tak jarang ia terpaksa mendatangkan pasokan dari luar daerah hingga Batang dan Purwokerto.
"Harga daging ayam memang naiknya bertahap, semula Rp 34 ribu, terus Rp 38 ribu, jadi Rp 40 sampai sekarang Rp 42 ribu/ kg," jelasnya.
Meski harganya naik, lanjut Pujiastuti, permintaan konsumen justru semakin tinggi sejak awal Maret. Buktinya, dalam sehari hanya menghabiskan 1-2 kuintal. Sejak dua terakhir, minimal 3-5 kuintal habis dalam sehari. Hanya saja, jumlah pasokan dari peternak ayam broiler makin merosot. Sehingga, untuk memenuhi pesanan konsumen harus mendatangkan pasokan dari luar daerah.
Pernyataan hampir sama, dibenarkan Supiah, 61, distributor telur ayam di Pasar Belakang Kodim. Ia mengaku, terpaksa menaikkan harga jual telur karena harga dari suplier sudah mahal.
"Naiknya awal Maret, dari Rp 23, jadi Rp 24 ribu dan sekarang tembus Rp 26 ribu/ kg. Prediksinya, naik lagi nanti karena pasokan makin terbatas," terangnya.
Sementara itu, menurut Amiroh, 41, pemilik warung makan mengaku makin mengeluhkan mahalnya harga komoditas daging dan telur ayam. Sebab, modal yang terbatas membuatnya harus menaikkan harga jual agar bisa tetap jualan. Banyak protes dari konsumen, tapi ia tak punya pilihan selain menyesuaikan harga jual.
Penulis Syamsul Falaq
Editor Ismail Fuad