Ibu dan 2 Anaknya Tewas Disambar Kereta Api Harina di Pekalongan

Ibu dan 2 Anaknya Tewas Disambar Kereta Api Harina di Pekalongan

Petugas kepolisian dan warga mengevakuasi korban Ibu dan 2 anaknya tersambar kerera api di Siwalan Pekalongan-Mukhtarom-

PEKALONGAN, diswayjateng.com - Kecelakaan kereta api Siwalan Pekalongan menewaskan seorang ibu dan dua anaknya setelah sepeda motor matic yang mereka kendarai tersambar Kereta Api Harina jurusan Bandung–Surabaya. Peristiwa tragis itu terjadi di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (29/12) sore.

Korban diketahui bernama Muji Slamet Rahayu (35) bersama dua anaknya, Agung Januar Putra (11) dan Ajeng (7), warga setempat. Ketiganya meninggal dunia di lokasi kejadian setelah terpental sekitar 50 meter akibat benturan keras dengan rangkaian kereta.

BACA JUGA:Sopir Bus Cahaya Trans Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Krapyak

BACA JUGA:Bus Rombongan MI Kecelakaan di Tol Batang, Satu Meninggal Dunia

Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf, didampingi Kapolsek Sragi AKP Turkhan, menjelaskan kecelakaan kereta api Siwalan Pekalongan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban baru saja berbelanja dari arah utara dan hendak menyeberang menuju perkampungan dengan melintasi perlintasan kereta sebidang yang tidak dilengkapi palang pintu.

Kondisi hujan deras diduga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan. Korban yang mengendarai sepeda motor matic bernomor polisi G 4314 BT diduga tidak melihat atau mendengar datangnya kereta yang melintas dengan kecepatan tinggi.

“Pada hari ini kami mendapat laporan dari masyarakat di Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, telah terjadi kecelakaan kereta api dengan sepeda motor sekitar pukul 15.30 WIB. Akibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia di tempat, yakni seorang ibu dan dua anaknya,” ujar AKBP Rachmad C Yusuf.

BACA JUGA:Kecelakaan Bus Cahaya Trans di Tol Krapyak, Sopir Negatif Narkoba Polisi Selidiki Faktor Teknis

BACA JUGA:15 Korban Tewas Kecelakaan Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak Dievakuasi ke RSUP dr Kariadi

Kapolres menambahkan, dugaan sementara kecelakaan kereta api Siwalan Pekalongan dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi perlintasan yang tidak memiliki palang pintu. “Karena hujan deras, kemungkinan pengendara tidak melihat atau tidak mendengar suara kereta api yang melintas,” katanya.

Sementara itu, seorang saksi mata Randi (27), warga Dukuh Buntu, Desa Tengeng Wetan, yang tinggal di sebelah lokasi peristiwa mengaku mendengar suara klakson kereta api disusul bunyi benturan keras. “Saya dengar kereta dari arah barat klakson terus, lalu terdengar suara benturan keras. Setelah dicek, ternyata ada sepeda motor tertabrak kereta,” ujarnya.

Usai kejadian, warga segera melaporkan insiden tersebut kepada petugas. Ketiga korban kemudian dievakuasi ke RSUD Kraton Pekalongan untuk kepentingan identifikasi dan penyidikan lebih lanjut.

Polisi masih melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab pasti kecelakaan kereta api Siwalan Pekalongan, sekaligus mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat melintasi perlintasan kereta api, khususnya yang tidak dilengkapi palang pintu, terlebih saat kondisi cuaca buruk.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: