Pemkot Semarang Perketat Uji Kelayakan Armada BRT Usai Kecelakaan

Pemkot Semarang Perketat Uji Kelayakan Armada BRT Usai Kecelakaan

Bus BRT Trans Semarang mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu.-Ist IG Info Semarang -Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.com – Wali Kota SEMARANG, Agustina Wilujeng, memastikan bahwa Pemerintah Kota SEMARANG tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan layanan BRT Trans SEMARANG. Langkah itu ditempuh setelah muncul insiden kecelakaan yang melibatkan armada beberapa waktu lalu.

Agustina menyebut, operator pihak ketiga sudah dipanggil dan diberi teguran keras. Pemkot meminta seluruh armada segera menjalani pemeriksaan ulang demi menjamin keamanan operasional.

“Dari hasil awal, ada beberapa indikasi. Pertama kemungkinan kelebihan muatan, kedua kondisi mesin bus yang sudah tidak optimal, dan ketiga terkait kualitas SDM. Tiga poin ini sedang kami teliti,” ujarnya, Selasa 2 Desember 2025.

BACA JUGA:Semarang Borong 3 Penghargaan ProKlim 2025, Bukti Kota Semakin Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

BACA JUGA:Ramai Wacana 6 Hari Sekolah, Wali Kota Semarang: Harus Dikaji Mendalam!

Menurutnya, persoalan penumpang yang melebihi kapasitas menjadi tantangan tersendiri. Menambah jumlah armada bukan solusi mudah karena akan meningkatkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), sementara subsidi untuk Trans Semarang sudah cukup besar.

“Kita ingin jumlah penumpang seimbang dengan armada yang tersedia, tetapi kemampuan keuangan Pemkot terbatas. Untuk saat ini, kapasitas kita baru bisa sampai di level itu,” jelasnya.

Wali Kota juga menegaskan agar para pengemudi tidak memaksakan mengangkut penumpang ketika bus telah mencapai batas kapasitas karena berisiko membahayakan keselamatan.

Selain faktor muatan, Agustina menyoroti kondisi kesehatan kendaraan. Ia menilai pengecekan armada pada tahun sebelumnya tidak dilakukan secara menyeluruh, sehingga tahun ini harus diperketat.

“Saya sudah memanggil Kepala Dinas dan Sekretarisnya. Saya tekankan bahwa masalah ini sudah berulang dan sangat membahayakan,” tegasnya.

Pemkot kini mewajibkan operator untuk melakukan uji kelayakan lengkap terhadap armada yang akan dikontrak kembali mulai Januari mendatang. Agustina bahkan meminta proses pengecekan dilakukan transparan.

“Bukan saya berprasangka, tetapi saya ingin memastikan bus yang diuji benar-benar hadir, bukan hanya suratnya saja. Saya ingin melihat sendiri proses pengujiannya demi keselamatan penumpang,” ujarnya.

Karena kontrak baru berlaku Januari, Pemkot memberi waktu bagi operator untuk menjalankan pemeriksaan dan perbaikan. Ia meminta seluruh tahapan rampung sebelum 1 Januari.

“Jika hasil uji tidak lolos, silakan diperbaiki. Kalau masih tidak lolos, perbaiki lagi. Jika tetap gagal, armada harus diganti. Bus yang tidak layak tidak boleh jalan, yang layak boleh beroperasi. Aturannya seperti itu,” tandas Agustina. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait