BPBD Kabupaten Pemalang Petakan Wilayah Rawan Bencana di Musim Penghujan

BPBD Kabupaten Pemalang Petakan Wilayah Rawan Bencana di Musim Penghujan

BANJIR - Salah satu bencana yang terjadi di Kabupaten Pemalang yaitu banjir.Foto: Siti Maftukhah/diswayjateng.id ‎--

PEMALANG, diswayjateng.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang. Petakan titik-titik wilayah rawan bencana terutama banjir dan longsor. Pemetaan tersebut dilakukan karena sudah masuk musim penghujan pada November 2025 yang massif dan terjadi disejumlah titik.

‎Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pemalang Andri Adi mengatakan, pada wilayah yang rawan bencana, seluruh masyarakat terutama wilayah rawan untuk siap siaga dan waspada bencana. Dari hasil kajian risiko bencana kabupaten pemalang, wilayah dengan kerawanan banjir tinggi dan potensi dampak banjir, genangan terluas ada di Kecamatan Pemalang, Comal, Taman dan Petarukan. 

‎Kerawanan banjir bandang ada di Kecamatan Bodeh, Bantarbolang dan Ampelgading. Untuk Banjir Rob ada di Kecamatan Ulujami. “Menilik curah hujan tinggi dan air laut pasang, maka ketinggian banjir bisa lebih tinggi dibandingkan banjir rob ketika tidak hujan," katanya.

‎Andri menjelaskan, hampir seluruh wilayah punya titik rawan, tetapi beberapa paling rawan terutama banjir bandang ada di Bodeh, Bantarbolang, dan Ampelgading. Biasanya karena kiriman dari wilayah selatan, karena intensitas hujan tinggi.

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Assesmen Tanah Longsor ‎

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Assessmen Bencana Alam Hujan Angin

‎Masyarakat, terutama di wilayah rawan agar siap siaga dan waspada bencana banjir, pindahkan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi, sehingga tidak rusak hilang atau rusak. Untuk seluruh gorong-gorong dan drainase, didorong agar segera dinormalisasi (pembersihan) lewat kegiatan gotong royong.

‎Selain banjir, pihaknya juga memetakan wilayah rawan longsor, yaitu hampir secara keseluruhan wilayah Kecamatan Watukumpul. Sebagian kecil Kecamatan Moga, Belik, Bodeh, Bantarbolang dan Pulosari. "Jika dilihat dari angka kejadian Januari hingga Oktober 2025, tercatat kurang lebih 24 kejadian tanah longsor, yang didominasi di Kecamatan Watukumpul," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: