Kabupaten Tegal Bersatu Lawan TBC, Desa Pener Jadi Pilot Project Pemberdayaan Masyarakat
KAMPANYE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr Ruszaeni, saat memaparkan penanggulangan TBC di acara KPP di Balai Desa Pener, Kecamatan Pangkah.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id --
SLAWI, diswayjateng.id – Upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Tegal kini memasuki babak baru. Tak hanya mengandalkan pengobatan medis, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mengedepankan pemberdayaan masyarakat sebagai kunci utama untuk menekan penyebaran penyakit menular tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr Ruszaeni, menjelaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam memerangi TBC.

“Melalui pemberdayaan masyarakat, warga dilibatkan dalam deteksi dini kasus, memberikan dukungan bagi penderita agar patuh minum obat, menyebarkan informasi tentang pencegahan, serta mengurangi stigma terhadap penderita,” kata Ruszaeni.
Menurutnya, langkah kolaboratif ini tidak hanya meningkatkan angka kesembuhan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan peduli sesama.
BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Gelar Cek Kesehatan Gratis di RS Mitra Siaga Tarub
BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Fokus Tekan Angka Kematian Ibu, Audit Kasus Ungkap Tantangan Serius
“Dengan keterlibatan aktif masyarakat, penyebaran TBC dapat ditekan secara efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Tegal meluncurkan Program “Kabupaten Tegal BERSATU” (Pemberdayaan Masyarakat Tangani Tuberkulosis). Program ini menjadi strategi akselerasi dalam percepatan penemuan kasus TBC dengan konsep pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Berdasarkan Keputusan Bupati Tegal Nomor 100.3.3.2/615 Tahun 2025, Desa Pener, Kecamatan Pangkah, ditetapkan sebagai pilot project program tersebut. Sebagai langkah awal, digelar Kampanye Perubahan Perilaku (KPP) di Balai Desa Pener.
Dalam kegiatan itu, organisasi perangkat daerah terkait, tenaga kesehatan, dan masyarakat menandatangani komitmen bersama untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di wilayahnya. Selain itu, masyarakat juga diperkenalkan dengan skrining mandiri TBC—sebuah inovasi yang memungkinkan warga melakukan deteksi dini gejala TBC secara sederhana di rumah.
BACA JUGA:Tekan Angka Kematian Ibu, Dinkes Kabupaten Tegal Gelar Seminar
BACA JUGA:Dukung Ibu Hamil Lebih Sehat dan Bahagia, Dinkes Kabupaten Tegal Gelar Gerakan Bumil Sehat
Pemerintah Desa Pener, mengapresiasi penunjukan desanya sebagai percontohan. Mereka siap menjadi contoh bagi desa lain dalam gerakan pemberdayaan masyarakat melawan TBC. Harapannya, tidak ada lagi warga yang takut memeriksakan diri atau malu karena stigma penyakit tersebut.
Dinas Kesehatan berharap keberhasilan program Kabupaten Tegal Bersatu di Desa Pener dapat direplikasi ke wilayah lain. Dengan dukungan lintas sektor, Tegal menargetkan eliminasi TBC bisa tercapai lebih cepat, sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia Bebas TBC 2030. (adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
