Meluas, Protes Jalan Rusak yang Tak Kunjung diperbaiki Pemerintah Brebes di Bagian Selatan
PROTES - Warga Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes melakukan protes dengan memilih patungan uang dan tenaga untuk memperbaiki jalan rusak.Foto:Eko Fidiyanto/diswayjateng.id --
BREBES, diswayjateng.id - Aksi protes jalan rusak di wilayah pedesaan dataran tinggi bagian selatan yang tak kunjung diperbaiki pemerintah meluas di Kabupaten Brebes. Protes warga hingga melakukan perbaikan swadaya di Desa Tembongraja, Kecamatan Salem ternyata merembet ke daerah sekitarnya untuk melakukan hal serupa.
Seperti yang dilakukan warga Dukuh Karang Sengon, Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung memilih patungan uang dan tenaga untuk memperbaiki sendiri akses utama desa yang rusak parah.
Sama halnya, di Desa Tembongraja, warga merasa kesal lantaran jalan rusak yang sudah belasan hingga puluhan tahun belum tersentuh perbaikan oleh pemerintah meski taat bayar pajak. Selain tiga desa yang melakukan protes hingga perbaikan mandiri, warga Dukuh Kalikidang, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan memilih protes dengan menanam pohon pisang pada Jumat (26/9/2025).
Warga Dukuh Karang Sengon, Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung Suritno mengatakan, puluhan tahun menunggu perbaikan jalan tak kunjung datang meski warga tertib membayar pajak ke pemerintah. “Pajak harus tetap dibayar, tapi jalan dibiarkan hancur. Akhirnya warga patungan, alhamdulillah ada bantuan pribadi dari kepala desa,” kata Suritno.
BACA JUGA:Perbaikan Swadaya Jalan Rusak di Salem Hampir Rampung, Material Pemkab Brebes Baru Datang
BACA JUGA:Jalan Rusak di Karangdawa Kabupaten Tegal, Warga Terpaksa Memutar Arah
Suritno menyebut kondisi jalan yang rusak dan licin saat musim hujan selama ini menjadi momok besar bagi warga, mulai dari petani, pedagang, hingga anak sekolah. Meski keluhan sudah lama disampaikan, bantuan perbaikan dari pemerintah daerah tak kunjung turun. Tokoh masyarakat Dasno menegaskan warga tidak bisa terus-menerus menunggu janji perbaikan dari pemerintah.
Kepala Desa Cinanas, Hensika Cindy Setiawan menyebut pemerintah desa sebenarnya sudah mengajukan perbaikan jalan melalui program bantuan provinsi dan kabupaten, namun belum ada realisasi. Kini warga Cinanas berharap pemerintah daerah segera turun tangan membantu, agar perbaikan jalan tidak berhenti hanya di tingkat swadaya.
"Sudah lama dan sering diajukan untuk perbaikan namun belum ada realisasinya sampai sekarang," kata Hensika.
Sementara warga Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung Ayo Sukaryo menyebut warga akhirnya turun tangan memperbaiki jalan rusak yang sudah bertahun-tahun tak tersentuh perhatian pemerintah. Jalan kabupaten yang menghubungkan Cikamuning–Kebandungan itu rusak parah sejak sekitar 15 tahun lalu. Lubang menganga dan badan jalan yang bergelombang membuat pengendara sering terjatuh, terutama saat musim hujan.
BACA JUGA:Jalan Rusak di Kabupaten Pemalang segera Diperbaiki
BACA JUGA:Fraksi PDIP DPRD Soroti Jalan Rusak di Kabupaten Tegal
Karena tak kunjung diperbaiki, warga bergotong royong menimbun lubang dengan pasir. Aksi swadaya ini dilakukan sepenuhnya dari iuran masyarakat. “Sudah belasan tahun jalan ini rusak. Kami ini taat bayar pajak, tapi jalan utama kami tidak pernah diperbaiki,” kata Ayo.
Ayo menegaskan, jalan tersebut sangat vital karena menjadi akses utama warga Cikamuning dan Kebandungan menuju ibu kota kecamatan. “Kalau dibiarkan, ini berbahaya bagi pengendara. Musim hujan pasti tambah parah,” kata Ayo.
Kepala Desa Pengarasan, Ahmad Nirom mengatakan pihak desa sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan jalan ke Pemkab Brebes, namun hingga kini tak ada tindak lanjut. “Usulan sudah sering kami sampaikan, tapi belum juga terealisasi. Padahal jalan ini penting untuk mobilitas dan ekonomi warga,” kata Ahmad.
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma membenarkan adanya gelombang protes dari warga. Meski demikian, terbatasnya anggaran hingga adanya efisiensi anggaran tidak bisa seluruh jalan rusak diperbaiki pada tahun ini. Paramitha bahkan sempat meninjau langsung perbaikan jalan Salem–Tembongraja, Kecamatan Salem, yang sempat dikerjakan swadaya oleh warga pada Jumat (26/9/2025).
BACA JUGA:Ombudsman Jawa Tengah Terima 67 Laporan Pelayanan Publik, Terbanyak Soal Jalan Rusak di Semarang
BACA JUGA:Kondisi Jalan Rusak di Desa Plumbon Jadi Sorotan, Polres Batang Ambil Tindakan
Saat itu, Paramitha menegaskan ruas Salem–Tembongraja sebenarnya sudah masuk program pemerintah. Aksi swadaya warga, kata dia, menunjukkan kepedulian masyarakat sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah agar bergerak lebih cepat. Ia juga mengajak DPRD ikut mendorong lewat pokok-pokok pikiran.
“Ruas ini sudah dianggarkan sejak Maret 2025 sebesar Rp700 juta. Kontrak dengan penyedia diteken 28 Agustus, target rampung awal Oktober,” kata Paramitha.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Brebes, Jawa Tengah, menggelar aksi gotong royong untuk memperbaiki jalan rusak yang sudah 18 tahun tidak diperhatikan oleh Pemkab pada Minggu (21/9/2025).
Warga dari berbagai kalangan, termasuk bapak-bapak, ibu-ibu, dan remaja, terlihat aktif mengangkut material yang baru saja tiba dari truk. Mereka juga melakukan penggalangan dana di sekitar jalan yang menghubungkan enam desa, dan hasilnya langsung digunakan untuk membeli material guna memperbaiki jalan Salem-Tembongraja sepanjang sekitar 6 kilometer.
BACA JUGA:Jalan Rusak di Jepara Digelontor Anggaran Rp 30 Miliar, Sebelum Lebaran Dipastikan Mulus
BACA JUGA:DPUPR kabupaten Tegal Perbaiki Jalan Rusak di Kertasari
Dalam aksi tersebut, warga saling berbagi tugas. Beberapa di antaranya membersihkan rerumputan, menurunkan, dan menata material batu belah dan batu split, sementara yang lain menyediakan konsumsi makanan dan minuman. Meskipun terik matahari menyengat, semangat warga tetap tinggi demi mendapatkan jalan yang layak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
