Dipaksa Lihat Simulasi Kelalaian Berlalu-lintas, Pelajar Kudus Makin Disiplin di Jalan Raya

Dipaksa Lihat Simulasi Kelalaian Berlalu-lintas, Pelajar Kudus Makin Disiplin di Jalan Raya

Simulasi dampak kelalaian berlalu lintas oleh Satlantas Polres Kudus kepada para pelajar SD dan SMP-arief pramono/diswayjateng.id-

KUDUS, diswayjateng.id- Suasana Alun-alun Simpang Tujuh Kudus mendadak tegang pada akhir pekan kemarin. Ratusan siswa Sekolah dasar dan SMP menyaksikan simulasi dramatis dampak kelalaian berlalu lintas yang digelar oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kudus.

Agenda edukatif ini dihadiri Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris serta jajaran Forkopimda Kudus. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda terhadap pentingnya tertib berlalu lintas.

Dalam simulasi yang menegangkan tersebut, sebanyak 15 adegan kecelakaan diperagakan secara realistis oleh personel profesional dari Satlantas Polres Kudus

Para siswa dibuat terpukau sekaligus ngeri, saat melihat tabrakan antara pemotor dan pejalan kaki, pemotor dengan pemotor, serta motor dengan mobil.

Kelalaian yang disimulasikan pun beragam. Yakni dari penggunaan sein yang tidak sesuai arah, berkendara sambil bermain ponsel, aksi balap liar, hingga membonceng tiga orang dan melawan arus. 

Tak sedikit kendaraan yang digunakan mengalami kerusakan parah akibat tabrakan keras yang disengaja dalam simulasi.

“Ngeri juga kalau ada kecelakaan seperti itu,” ujar Najwa salah satu siswa dengan raut wajah terkejut.

Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo menjelaskan, simulasi merupakan bentuk edukasi langsung yang menggugah kesadaran anak-anak dan pelajar tentang betapa fatalnya dampak dari pelanggaran lalu lintas.

“Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai pentingnya tertib berlalu lintas dan mematuhi aturan yang ada,” ujar Heru pada Senin (26/5/2025).

Heru memaparkan data mencengangkan terkait angka kecelakaan di wilayah Kudus. Sepanjang 2024, terdapat 1.035 kasus kecelakaan, dan hingga pertengahan 2025 ini sudah terjadi 440 kecelakaan, dengan 35 di antaranya menyebabkan korban meninggal dunia.

“Angka ini menempatkan Kudus sebagai salah satu daerah dengan tingkat kecelakaan tertinggi di Jawa Tengah,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polres Kudus. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, dan pihak kepolisian dalam menanamkan budaya tertib lalu lintas sejak dini.

“Melalui edukasi ini, kami berharap tumbuh kesadaran kolektif di kalangan pelajar untuk mematuhi aturan lalu lintas. Ini penting untuk menekan angka kecelakaan di Kudus,” ujar Bupati.

Pemkab Kudus pun berkomitmen mendukung penuh upaya Polres dalam kegiatan serupa di masa mendatang, dengan menggandeng sekolah dan lembaga pendidikan lain sebagai mitra strategis edukasi keselamatan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: