Pemprov Jateng: Transisi Energi Terbarukan Bukan Hal Sulit, Asalkan Ada Kemauan

Pemprov Jateng: Transisi Energi Terbarukan Bukan Hal Sulit, Asalkan Ada Kemauan

Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Jateng, Sujarwanto Central Java Youth Sustainability Forum 2025 di Legacy Hall Semarang, Sabtu 3 Mei 2025-Istimewa/ Umar Dani -

"Semua itu bisa menekan emisi gas rumah kaca. Tidak mahal dan bisa dilakukan siapa saja," tambahnya.

BACA JUGA:KEK Kendal Pacu Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan

Berbagai program EBT telah difasilitasi Pemprov, seperti pompa air tenaga surya untuk pertanian, pengolahan limbah pabrik tahu menjadi gas, serta pemanfaatan limbah peternakan dan rawa sebagai sumber energi. Setidaknya delapan kabupaten telah menerapkan model ini.

“Contohnya sudah banyak. Tinggal bagaimana memperluas pemahaman dan partisipasi masyarakat. Forum-forum seperti ini penting untuk menyebarkan ide dan mendorong keterlibatan,” ujarnya.

Senada, Kepala Dinas ESDM Jateng, Boedyo Dharmawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menuju Net Zero Emission 2060.

“Kita ingin mengubah perilaku masyarakat menuju energi hijau dan berkelanjutan. Anak muda punya peran penting sebagai agen edukasi dan penggerak perubahan,” jelasnya.

BACA JUGA:Mengolah Sampah Jadi RDF, Pemkab Grobogan Juara 3 Capacity Building Keris Jateng 2025

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menyoroti dampak nyata perubahan iklim di Jateng, seperti rob di pesisir dan cuaca ekstrem yang memengaruhi pertanian.

Karena itu, ia mendorong generasi muda terus belajar dan mengembangkan keterampilan ramah lingkungan, sekaligus menjadi penyebar semangat transisi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: