Mengolah Sampah Jadi RDF, Pemkab Grobogan Juara 3 Capacity Building Keris Jateng 2025

Mengolah Sampah Jadi RDF, Pemkab Grobogan Juara 3 Capacity Building Keris Jateng 2025

Para juara foto bersama Gubernur Jateng usai Rapat Koordinasi (Rakor) beserta Capacity Building Keris (Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata) Jawa Tengah 2025 di Ballroom PO Hotel Semarang, belum lama ini.--

GROBOGAN, diswayjateng.id - Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Grobogan berhasil meraih juara ketiga melalui pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) pada rapat koordinasi Capacity Building and Business Matching Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (Keris) Jawa Tengah 2025 di Ballroom PO Hotel Semarang belum lama ini.

Rakor itu diikuti sebanyak 35 kabupaten/kota di Jawa tengah dan menjadi suatu ajang kompetisi penyusunan proyek investasi unggulan masing- masing daerah dengan menyertakan peran dari pemerintah setempat.

Dalam kegiatan tersebut, pemerintah daerah mempresentasikan portofolio potensi daerahnya yang siap dipromosikan di dalam maupun di luar negeri.

Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Grobogan Abdul Munib Susanto menyampaikan, pihaknya mengusulkan portofolio di sektor energi terbarukan yakni terkait pengolahan sampah menjadi RDF.

"Lokasi dj Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi," sambungnya.

Munib menjelaskan bahwa pembuatan proposal ini digunakan sebagai ajang promosi dalam beberapa event serta penawaran kepada investor dengan harapan para investor tertarik masuk ke Kabupaten Grobogan.

"Setelah dibantu promosi oleh Provinsi Jateng, ada beberapa investor hendak masuk ke wilayah Grobogan. Beberapa waktu lalu yang sudah siap, Banyumas. Tapi kami masih menimbang-nimbang lagi," imbuhnya..

Selain itu, investor dari Australia juga sempat melakukan penjajakan, namun belum dapat dipastikan karena masih menimbang konsep terbaik. Munib pun berharap kerja sama tersebut saling menguntungkan bagi investor maupun Pemkab Grobogan.

"Harapan kami tentunya ada investor yang bersedia mengelola sampah di Kabupaten Grobogan. Saat ini, kami upayakan segera menetapkan format yang terbaik seperti apa. Sebab, kami sebatas menawarkan. Leading sektor ada di DLH Grobogan," ungkapnya.

Munib menyebut bahwa RDF menjadi sebuah solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah sampah perkotaan sekaligus menyediakan sumber energi terbarukan. RDF juga sebagai ernergi alternatif yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

"RDF ini menghasilkan panas sehingga tepat untuk bahan bakar fosil. Selaras dengan itu, di Kabupaten Grobogan terdapat PT. Semen Grobogan yang membutuhkan RDF sebagai cofiring bahan bakar batu bara. Mereka akan memanfaatkan RDF untuk mengganti bahan bakar batu bara sebesar 20 persen," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: