Pemkot Pekalongan Minta Rumah Sakit dan Puskesmas Olah Sampah Mandiri

PEKALONGAN, diswayjateng.id – Menyikapi status darurat sampah yang berlaku di Kota PEKALONGAN, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggelar rapat koordinasi bersama perwakilan puskesmas, rumah sakit, dan Labkesda.

Pertemuan yang menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan RSUD Bendan ini bertujuan menyusun strategi pengelolaan sampah, khususnya dari fasilitas kesehatan (fasyankes), yang turut menyumbang timbulan sampah di kota tersebut.  

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, melalui Sanitarian Muda Maysaroh, mengakui bahwa surat edaran Walikota tentang pemilahan dan pengurangan sampah telah disebarkan ke seluruh fasyankes. 

Namun, ia menekankan bahwa sosialisasi langsung tetap diperlukan.  

BACA JUGA: Antisipasi Darurat Sampah, Pemkab Batang Siapkan TPST di Gringsing dan Pengelolaan Berbasis Desa

BACA JUGA: Kota Pekalongan Darurat Sampah, Ketua DPRD Azmi Basyir Minta TPA Degayu Dibuka Terbatas

"Tanpa pendampingan, implementasi di lapangan kurang optimal. Forum ini jadi wadah diskusi dan berbagi praktik terbaik," jelas Maysaroh, Selasa 15 April 2025.

RSUD Bendan disebut telah memimpin inisiatif pengelolaan sampah mandiri, mulai dari pemilahan, daur ulang sampah organik menjadi eco-enzyme dan kompos, hingga pemanfaatan maggot.  

"Kami harap rumah sakit dan puskesmas lain bisa meniru, khususnya yang memiliki skala layanan serupa," tambah Maysaroh.  

Beberapa fasyankes seperti RS Karomah bahkan telah lebih dulu mengolah sampah organik menjadi kompos.

BACA JUGA: BSI Kota Pekalongan Siap Beli Sampah Warga, Ini Daftar Harganya

BACA JUGA: TPA Degayu Pekalongan Bakal Ditutup Lagi, DLH Minta Kelurahan Cari Lahan untuk Sampah Organik

Namun, dengan status darurat saat ini, seluruh fasyankes didorong membentuk tim khusus dan menyiapkan sarana pendukung.  

Limbah medis sejauh ini telah dikelola sesuai regulasi dengan melibatkan pihak ketiga. 

Sumber: