Kasus Lakalantas Lebaran Melonjak, Meski Sudah Dimaksimalkan Dishub Sragen Melalui ATCS

Sekretaris Dinas, Davit Hendrata saat memantau arus lalu lintas memalai CCTV--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2025 mencatat berjalan relatif lancar berkat pemanfaatan teknologi dan pengawasan ketat di lapangan. Namun demikian, angka laka lantas justru mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Sekretaris Dishub Sragen Davit Hendrata menyampaikan, salah satu strategi utama yang diterapkan tahun ini adalah optimalisasi sistem Area Traffic Control System (ATCS) yang terpasang di sejumlah simpang Jalan Raya Sukowati.
Teknologi ini memungkinkan petugas memantau dan mengatur arus lalu lintas secara real-time melalui kamera CCTV yang terhubung langsung ke Command Center (CC) Room.
“Penumpukan kendaraan yang terdeteksi di simpang-simpang bisa langsung diurai menggunakan teknologi, tidak harus menunggu tindakan manual,” ujar Davit.
Selain itu, Dishub Sragen juga menjalin koordinasi dengan Satlantas Polres Sragen untuk mengelola kepadatan di pusat perdagangan dan pasar, termasuk melalui pengaturan parkir agar lalu lintas tetap terkendali.
Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menuturkan bahwa pengamanan arus mudik dan balik tahun ini berjalan optimal. Namun, masih diperlukan evaluasi di sejumlah titik rawan kecelakaan.
“Kami mencatat ada 35 kasus kecelakaan selama Operasi Ketupat Candi 2025. Angka ini naik dibandingkan tahun lalu yang mencatat 27 kasus,” jelas Kapolres.
Kenaikan ini, menurut Kapolres, dipengaruhi oleh bertambahnya masa operasi dari 14 hari pada 2024 menjadi 17 hari di tahun ini.
Meskipun kasus meningkat, jumlah korban jiwa justru menurun dari dua orang tahun lalu menjadi satu orang tahun ini. Namun, korban luka ringan naik dari 33 menjadi 37 orang.Tidak ada korban luka berat yang tercatat.
Dari sisi kerugian materiel, terjadi lonjakan signifikan. Tahun ini kerugian mencapai Rp88,2 juta, naik 23 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp31,7 juta.
Kapolres juga menyinggung soal kasus kecelakaan beruntun di Tol Sragen KM 529 yang melibatkan empat kendaraan pada Rabu (2/4).
Kasus ini diselesaikan melalui mekanisme restorative justice karena tidak ada korban jiwa dan para pihak sepakat berdamai.
Meski jumlah pemudik tahun ini menurun secara nasional dari 193,6 juta menjadi sekitar 146,48 juta orang, hal ini membantu mengurangi beban lalu lintas di wilayah Sragen, baik di jalur arteri maupun tol.
“Pengamanan arus mudik bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi prioritas pengamanan nasional yang fokus pada titik rawan, data lalu lintas, serta kesiapan personel di lapangan,” tegas Petrus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: