Oleh-oleh dari Ziarah ke Makam Mbah Manggeng, Cerita Kraton Martoloyo hingga Kisah Nyai Ronggeng
MAKAM MBAH MANGGENG - Inilah potret Makam Mbah Manggeng yang berada di dalam komplek sekolah Pius di Dukuh Kemanggengan, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.Foto:K Anam S/diswayjateng.id--
“Seiring perubahan zaman, akhirnya terkikis. Batas atau pintu kraton hilang. Itulah kelemahan kita,” sebut Sujatno.
Sujatno juga menceritakan, di sekitar kraton terkenal seorang penari kraton yang bertugas untuk menyambut tamu, yang belakangan dikenal sebagai Nyi Ronggeng. Penari kraton tersebut mempunyai ikatan cinta dengan seorang penabuh gamelan. Penari kraton dijanjikan akan dinikahi penabuh gamelan tersebut, namun berakhir tidak jadi dipersunting.
BACA JUGA:Makam Mbah Jeneng Lembahsari Kabupaten Tegal akan Disulap Jadi Wisata Religi
Penari kraton ini konon disemayamkan di Jalan Dr Soetomo, yang dikenal warga sekitar dengan Makam Nyai Rondasih atau Nyai Ronggeng. Kisah tersebutlah yang menjadi awal mula tradisi pantangan pengantin untuk melewati Jalan Kapten Ismail. “Apabila melanggar tradisi tersebut, salah satu pengantin bisa terjadi suatu masalah,” beber Sujatno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: