Pendakian ke Gunung Slamet Kembali Dibuka

Pendakian ke Gunung Slamet Kembali Dibuka

RAMAI - Para pendaki akan melakukan pendakian ke Gunung Slamet via Dipajaya.Foto: Siti Maftukhah/diswayjateng.id--

PEMALANG, diswayjateng.id - Sejak dibuka kembali pada 3 April 2025, ratusan pendaki dari berbagai daerah.

Melakukan pendakian ke Gunung Slamet, lewat jalur pendakian Dipajaya Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Rekomendasi pendakian saat ini, hanya sampai batas aman, atau 2 kilometer dari kawah. 

Petugas Pos Pendakian Dipajaya Aris Priyono mengatakan, semua jalur pendakian ke Gunung Slamet. Sebelumnya telah ditutup selama bulan Ramadan, termasuk dari pos pendakian via Dipajaya.

Saat dibuka kembali, data di basecamp Dipajaya menunjukan banyaknya jumlah pendaki yang naik ke Gunung Slamet, bahkan mencapai ratusan pendaki.

BACA JUGA:Jumlah Pendaki di Gunung Slamet Meningkat

BACA JUGA:Pendaki asal Semarang Yang Hilang di Gunung Slamet Ditemukan

"Kurang lebih ada 500 pendaki yang naik sejak jalur dibuka kembali, dan mereka datang dari berbagai daerah bahkan ada yang dari Filipin," katanya.

Selain itu, pendaki dari Bandung, Jambi,  Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya, memadati jalur pendakian via Dipajaya.

Gunung Slamet masih jadi favorit pendaki gunung, bahkan banyak dari pemula ikut mendaki, dengan pengawasan dan pemantauan khusus pendaki pemula. 

Meskipun Gunung Slamet merupakan gunung berapi dengan ketinggian 3.428 mdpl, dan menjadi gunung tertinggi di Jawa Tengah.

BACA JUGA:Jumlah Pendaki Gunung Slamet via Kabupaten Pemalang Meningkat hingga 90 %

BACA JUGA:Remaja di Kaki Gunung Slamet Kabupaten Tegal Diimbau Jauhi Narkoba

Serta gunung tertinggi kedua di pulau Jawa, namun setiap bulan terpantau ratusan pendaki naik lewat jalur beberapa pendakian resmi. 

Gunung ini terletak di perbatasan lima kabupaten, yaitu Pemalang, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Brebes. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: