Sidak Kemanan Pangan, Tim JKPD Kota Semarang Temukan Cumi-Cumi Berformalin dan Roti Berjamur

kepala dinas ketahanan pangan kota semarang, Endang Sarwiningsih--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Mendekati lebaran idulfitri 2025, Tim Jaringan Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Kota SEMARANG menemukan komoditi makanan yang mengandung zat berbahaya seperti formalin hingga makanan dengan kondisi berjamur.
Temuan tersebut didapat saat tim JKPD melakukan sidak di beberapa tempat seperti pasar tradisional dan pasar modern.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang, Endang Sarwiningsih, menuturkan tim JKPD telah melakukan pantauan dan mengambil beberapa sampel dari berbagai komoditi di pasar tradisional.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan terhindar dari penggunaan bahan kimia. Sebab dia khawatir, banyak pedagang nakal untuk mengawetkan makanan selama bulan Ramadan.
BACA JUGA:Menekan Inflansi Kebutuhan Bahan Pokok, Dinas Ketahanan Pangan Gelar Pasar Murah dari Harga Pasaran
BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah Serentak Se-Jateng, Zulkifli Hasan: Ketersediaan Bahan Pokok Aman, Warga Tenang
"Di Pasar Karangayu kami menemukan satu pedagang gereh cumi yang mengandung formalin. Pedagangnya sudah kita edukasi untuk tidak mengambil dari produsen yang sama," ungkap Endang saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis, 20 Maret 2025.
Menurutnya pedagang mengambil cumi-cumi yang mengandung formalin tersebut dari pasar Kobong Semarang, sedangkan penjual mendapatkan dari produsen langsung yang berada di Jawa Timur.
Selain melakukan pengawasan komoditi pangan di pasar tradisional. Endang menyebut timnya juga turut melakukan pengawasan di sejumlah pasar modern Kota Semarang.
Bahkan tim JKPD Kota Semarang juga berhasil menemukan sebuah roti yang telah berjamur. Semua produk roti tersebut langsung ditarik agar tidak lagi diedarkan di salah satu gerai pasar modern.
"Setelah lebaran kami akan mendatangi lagi para pedagang yang jadi sorotan. Apakah catatan atau perbaikan yang kami berikan, apakah sudah dilaksanakan atau belum," imbuhnya.
Endang menambahkan bahwa pihaknya juga menemukan banyak makanan yang belum mempunyai izin edar. Namun produk tersebut malah telah dijual secara bebas di pasar modern.
"Saya berharap semua pedagang di pasar tradisional dan pasar modern harus benar-benar memilih pemasok atau produsen yang tidak menggunakan bahan berbahaya. Pedagang juga harus mengecek barang yang dijual masih layak dikonsumsi oleh konsumen atau tidak," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: