Kisah Inspiratif Majelis Taklim Hati Beriman Kota Salatiga, Dibentuk Kelompok Lansia Produktif Sejak 1991

PENGURUS : Pengurus Majelis Taklim Hati Beriman Kota Salatiga. Foto : Nena Rna Basri--
SALAGITA, diswayjateng.id - Ada satu kelompok Majelis Taklim di Salatiga yang telah berdiri hampir mendekati usia 35 tahun lamanya, namanya Majelis Taklim Hati Beriman.
Uniknya, Majelis Taklim Hati Beriman ini sebagian besar anggotanya adalah kelompok dengan lanjut usia (lansia) yang sangat produktif.
Ternyata, usia tidak menjadi penghalang bagi ibu-ibu Majelis Taklim Hati Beriman Kota Salatiga untuk menyebarkan kebaikan, ukhuwah serta menularkan nilai-nilai kerohanian yang membuat sejuk.
Bagaimana sebenarnya Majelis Taklim Hati Beriman Kota Salatiga ini terbentuk. Dan apa yang mengilhami kelompok ibu-ibu dengan rata-rata telah memiliki cucu ini untuk giat menularkan kebaikan kepada sesama.
BACA JUGA: Kasus Dugaan Penipuan Emas Muncul di Pemalang, Korban Rugi Besar, Pegadaian Angkat Tangan
BACA JUGA: Proyek Infrastruktur Batang Tetap Prioritas Meski Efisiensi Anggaran Tembus Rp100 Miliar
"Terbentuknya Majelis Taklim Hati Beriman Kota Salatiga bermula dari kegelisahan yang dirasakan dan ditunjukkan atas kondisi religiusitas masyarakat Salatiga yang nampak tergerus oleh perkembangan masa," kata Hj.Titik Soetomo selalu ketua majelis taklim.
Tak terkecuali menurut dia, perubahan ideologi sebagian masyarakat muslim di Kota Salatiga.
Hj. Titik Soetomo juga-lah sebagai motor terbentuknya Majelis Taklim Hati Beriman Kota Salatiga pada tahun 1991 silam.
Menurut Titik, banyaknya pendatang yang mau tak mau berdampak secara tak langsung pada budaya mulai mengalami akulturasi dan berbagai tantangan lainnya.
BACA JUGA: Polres Pemalang Gelar Salat Gaib, Doakan 3 Anggota Polri yang Gugur dalam Tugas
BACA JUGA: 7 Cara Mudah Menghasilkan Uang dari Tiktok Shop, Pendapatannya Tembus 350 Ribu Setiap Hari
Dari sanalah, ungkap dia, kemudian beberapa orang yang peduli dengan kondisi di atas, berkumpul dan membahas ikhar untuk bisa memberi solusi atas kegundahan yang ada.
"Kemudian, pada tahun 1991 berkumpullah sejumlah ibu-ibu yakni Agus Darwin, Ibu Endro Suparno, Ibu Ali As’ad, Ibu Ali Muhson, Ibu Bambang Soetopo, Ibu Rosyid, dan Ibu Titik Soetomo di Gang Menur Jalan Imam Bonjol," ujarnya.
Sekelompok ibu-ibu ini menggagas upaya penguatan pengetahuan ke-Islaman melalui pengajian ibu-ibu yang rutin dilakukan dari rumah ke rumah.
"Dengan embrio yang hanya beranggotakan beberapa orang saja, pengajian ini pun pada akhirnya mampu mengajak ibu-ibu dengan jumlah lebih banyak lagi," paparnya.
BACA JUGA: Bupati Batang Keliling Proyek Perbaikan Jalan dan Jembatan Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Ini Temuannya
Dengan ide mengalihkan pengajian dari rumah ke rumah, hingga akhirnya menjadi dari masjid ke masjid dengan jumlah jamaah yang semakin banyak. Dari sanalah Majelis Taklim Ha Beriman terbentuk.

Latarbelakang Fokus Majelis Taklim Hati Beriman
Hj. Titik Soetomo menambahkan, segmentasi muslimah yang menjadi fokus garap Majelis Taklim Hati Beriman ini dilatarbelakangi karena ada harapan besar ada pada pundak para wanita muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: