Bertahan Hidup di Bantaran Sungai, 50 KK Warga Kudaile Kabupaten Tegal Kondisinya Memprihatinkan

PRIHATIN - Suasana kampung bantaran Sungai Jembangan di belakang Trasa Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang kondisinya memprihatinkan.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id- Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini, mereka tinggal di bantaran Sungai Jembangan di sekitar Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Mereka rela bertahan hidup di bantaran sungai tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal. Rumah semi permanen yang berada di belakang Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) itu hanya dibangun menggunakan kayu lapis atau tripleks. Sedangkan atapnya menggunakan asbes. Sementara alasnya mayoritas masih tanah.
Salah satu penghuni bantaran sungai, Dodi Pamungkas menuturkan, 50 KK itu mayoritas berprofesi sebagai pengamen dan kuli bangunan. Kehidupan mereka sangat memprihatinkan karena penghasilannya tidak tetap.
Dia mengaku sangat senang ketika ada donatur atau dermawan yang memberikan bantuan untuk warga di sekitar bantaran sungai tersebut.
BACA JUGA:Baksos Polri Presisi Sambangi Kelurahan Kudaile Kabupaten Tegal
BACA JUGA:Polres Tegal Berbagi Peduli dengan Penghuni Rumah Tidak Layak Huni
"Saat ini kami sedang membutuhkan bantuan air bersih. Karena di sini tidak ada jaringan PDAM," kata Dodi.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di bantaran sungai itu harus membelinya setiap hari.
"Kalau fasilitas MCK (mandi cuci kakus), di sini sudah ada. Listrik juga ada," ucapnya.
Dia berharap, Pemkab Tegal segera memberikan bantuan fasilitas air bersih untuk penduduk bantaran Sungai Jembangan.
"Walaupun kami tinggal di bantaran sungai ini, tapi kami memiliki KTP Kudaile," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: