Nasabah BMT Walisongo Geruduk Kantor Pusat di Semarang, Tuntut Kejelasan Pencairan Dana

Puluhan nasabah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Walisongo mendatangi kantor pusat yang berlokasi di Jalan Papandayan Inpres No. 772, Candi Baru, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah pada selay4 Maret 2025-Umar Dani -
SEMARANG Diswayjateng.id – Puluhan nasabah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Walisongo mendatangi kantor pusat yang berlokasi di Jalan Papandayan Inpres No. 772, Candi Baru, Gajahmungkur, Kota SEMARANG, Jawa Tengah pada selasa 4 Maret 2025.
Kedatangan nasabah BMT Walisongo ini bertujuan untuk menuntut kepastian pencairan dana simpanan, tabungan, serta deposito yang hingga kini belum bisa dicairkan.
Permasalahan pencairan dana mulai mencul sejak awal 2024. Para nasabah mengaku kesulitan menarik uang mereka, sementara pihak BMT Walisongo terus memberikan berbagai alasan yang dinilai tidak memuaskan.
Beberapa nasabah BMT Walisongo memiliki dana simpanan dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp150 juta hingga Rp2 miliar.
BACA JUGA:Ribuan Korban BMT Mitra Umat Pekalongan Demo, Desak DPRD Kota Pekalongan Bentuk Pansus
BACA JUGA:Masalah BMT Mitra Umat Pekalongan Direspon DPR RI, Rizal Bawazier Dicurhati Langsung Nasabah
Sri Utami, seorang nasabah asal Kampung Kalilangse, Kecamatan Gajahmungkur, mengungkapkan bahwa setiap kali ia datang untuk menarik tabungannya, pihak BMT selalu beralasan tidak ada dana yang bisa dicairkan.
"Pihak BMT mengaku ada masalah kredit macet, tapi alasan itu tidak masuk akal. Masalah ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun, tidak mungkin kredit terus-menerus macet," ujar Utami pada wartawan dilokasi
Utami menyebutkan bahwa ada seorang nasabah BMT Walisongo yang memiliki deposito hingga Rp 2 miliar, tetapi hingga kini belum bisa mencairkannya.
Utami mengaku dulu sempat mendaftarkan anak-anaknya untuk menabung di BMT Walisongo karena lokasinya yang dekat dengan rumah.
BACA JUGA:Mendesak Butuh Biaya Persalinan, Nasabah BMT Mitra Umat Pekalongan Tak Bisa Cairkan Uang Tabungan
BACA JUGA:Ketua Koperasi BMT Nur Ummah Solo Jadi Tersangka, Dugaan Korupsi
Namun, kini ia khawatir karena tabungan anak-anaknya pun belum bisa ditarik.
"Kami hanya ingin bertemu langsung dengan pimpinan pusat untuk meminta kejelasan. Setiap kali menemui staf atau admin, mereka selalu berjanji akan mempertemukan kami dengan pimpinan, tapi hingga kini belum ada kepastian," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: