Diguyur Hujan, Luapan Anak Sungai Bengawan Solo Genangi Fasum

Anggota BPBD Kabupaten Sragen saat meninjau luapan air sungai anak bengawan solo--Istimewa
SRAGEN, diswayjateng.id - Hujan deras dengan intrnsitas tinggi di wilayah hulu, la termasuk di solo raya pada senin sore. Hal itu mengakibatkan debit air Sungai Mungkung (anak sungai Bengawan Solo) menggenangi pemukiman, fasilitas umum (fasum) di Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen, Senin (24/2/2025) malam.
Informasi yang dihimpun kejadian Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB Sungai Mungkung mulai meluap. Menggenangi area pertanian jalan kampung dan juga fasilitas umum (fasum) di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo. Dampaknya tanaman padi siap panen terendam banjir.
"Luapan Sungai Mungkung menggenangi area persawahan terkena luapan sekitar 3 Hektar (usia siap panen). Menggenangi jalan desa di Dukuh Wirun RT. 17 , RT. 18 dan RT. 19. Ketinggian air di jalan sekitar 60 cm," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen Giyanto, Selasa (25/2).
Selain itu sejumlah fasum terdampak luapan seperti Masjid AL-HIDAYAH, SD N 3 Sidoharjo dan TK Pertiwi 1 Sidoharjo. "Ruangan sekolah terendam air sekitar 5 cm," ucap Giyanto.
Terpisah Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen R Triyono Putro membenarkan kejadian Sungai Mungkung meluap. Namun pihaknya memastikan tidak ada rumah warga yang kebanjiran.
"Betul Mas tadi malam mlm kami stand by di seputaran kali Mungkung dan kami gerakkan personil Destana Sidoharjo untuk bersama sama memantau perkembangan debit air. Alhamdulillah tidak ada yg masuk rumah," ucap dia.
Menurut Triyono level air sungai kini sudah mulai surut. Bahkan pihaknya memantau kondisi Bengawan Solo dari jembatan Sapen juga menunjukkan level air surut. Namun demikian pihaknya tetap mengimbau masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) tetap waspada.
"Diharapkan untuk warga lebih waspada dalam kesiapsiagaan dengan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, banjir, tanah longsor, angin kencang," ucap Triyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: