11 Rumah Rusak dan Akses Jalan Utama Tertutup Akibat Tanah Longsor di Cepogo, Boyolali.

Rumah rusak akibat tanah longsor yang terjadi di wilayah Cepogo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.-Istimewa-
BOYOLALI, diswayjateng.id -- Sekitar 11 rumah warga mengalami kerusakan dan akses utama Solo-Selo-Borobudur (SSB) tertutup akibat bencana tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Cepogo dan Selo, BOYOLALI, Minggu 23 Februari 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Suratno, mengungkapkan hujan deras berlangsung sejak Minggu 23 Februari siang malam hari terjadi di wilayah itu, sehingga menyebabkan bencana itu terjadi.
“Dari hasil asesmen sementara, terdapat 11 rumah yang terdampak. Enam rumah mengalami kerusakan cukup parah di Desa Senden, Kecamatan Selo, dan lima rumah lainnya di Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo,” jelasnya pada Senin, 24 Februari 2025.
Satu warga mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor dan telah mendapatkan perawatan di RSUD Pandan Arang.
BACA JUGA:Taat Instruksi Megawati, Tiga Bupati PDIP Solo Raya Tunda Retret di Akmil Magelang
“Saat ini korban masih dalam perawatan, dan keluarganya turut menunggu di rumah sakit,” tambah Suratno.
Selain itu, empat warga terpaksa mengungsi, sementara beberapa lainnya memilih bertahan di rumah mereka.
Landslide juga menyebabkan jalan utama tertutup, terutama di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, di mana material longsor menutup total jalur SSB di dua titik.
“Jalur Cepogo-Ampel mengalami longsor di banyak titik, tercatat ada sekitar lima hingga enam titik longsor. Akses masuk ke Desa Kembangkuning melalui jalur utama Cepogo-Jeruk, Selo juga terhambat,” ungkapnya.
BACA JUGA:5000 Potong Kue Ganjel Rel akan Dibagikan Warga saat Kirab Dugder
Hingga saat ini, asesmen di Desa Kembangkuning belum dapat dilakukan karena akses masih tertutup. BPBD Boyolali telah mengerahkan ekskavator untuk membersihkan material longsor dan membuka kembali jalur yang terdampak.
“Proses evakuasi terus dilakukan guna memastikan akses jalan dapat kembali digunakan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: