Gandeng Yayasan MSI, Kota Tegal Gelar Kick Off Program Eliminasi TBC

Gandeng Yayasan MSI, Kota Tegal Gelar Kick Off Program Eliminasi TBC

PUKUL GONG - Kepala Dinkes Kota Tegal M Zaenal Abidin didampingi Ketua Yayasan MSI Dr Supriyanto dan Pembina Yayasan MSI Jawa Tengah Siti Taqiyah pukul gong tanda kick off Program Eliminasi TBC Komunitas Kota Tegal Tahun 2025.--meiwan dani ristanto/radar tegal

Tegal, diswayjateng.id - Kota Tegal mengelar Kick Off program eliminasi Tuberkulosis (TBC), program tersebut akan dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerjasama dengan Yayasan Mentari Sehat (MSI) sebagai salah satu yayasan yang turut membantu pemerintah dalam mengatasi kasus TBC.

Perlu diketahui, Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua di dunia dengan angka kasus TBC tertinggi. Untuk itulah, pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis (TBC) perlu dilakukan bersama-sama.

Untuk menggelorakan dan memotivasi program pencegahan TBC, Yayasan MSI mengadakan Kick Off Program Eliminasi TBC Komunitas Kota Tegal Tahun 2025, di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balai Kota Tegal, Selasa 18 Februari 2025.

Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Dr Supriyanto mengatakan, kegiatan kick off program eliminasi TBC itu memotivasi pihak-pihak terkait pemberantasan dan mencegah kasus TBC khusus di Kota Tegal.

BACA JUGA:Ikhtiar Tekan Angka Penularan, Pemkab Rembang Luncurkan Program Eliminasi TBC Komunitas

BACA JUGA:Jadi Momok Penyakit Menakutkan, RSUD Kudus Hadirkan Notifikasi Cegah Penularan TBC

Kick off eliminasi TBC tersebut juga menandai dimulainya program eliminasi TBC berbasis komunitas yakni dengan melakukan kegiatan-kegiatan pencarian pasien TBC. Sebab anggapan masyarakat selama ini, jika ada anggota keluarganya yang menderita TBC akan disembunyikan. 

"Padahal hal itu justru bisa memperparah penderita dan menyebabkan anggota keluarga lain tertular," katanya.

Bentuk kegiatan yang dilakukan dijelaskan Supriyanto, diantaranya investigasi kontak yakni melakukan skrining keluarga-keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita TBC.

Dalam kegiatan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun Puskesmas. Kemudian melakukan kegiatan penyuluhan di masyarakat, di titik-titik yang ada atau memiliki banyak kasus TBC. 

BACA JUGA:Empat Tahun Terakhir Jumlah Temuan Kasus TBC pada Anak di Blora masih Fluktuatif

BACA JUGA:Angka Tuberkulosis Tinggi, Pemkab Kudus Tetapkan Gondamanis Desa Siaga TBC

"Kegiatan lainnya yakni melakukan Terapi Pencegahan Tuberculosis (TPT), untuk melakukan pencegahan orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan penderita TBC," ungkapnya.

Dilanjutkan dengan proses pendampingan penderita TBC resisten obat, mulai dari nol hari hingga penderita sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: