Ribuan Mahasiswa Semarang Gelar Aksi Demo di Depan Gedung DPRD Jawa tengah

Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Selasa 18 Februari 2025-Umar Dani -
SEMARANG, diswayjateng.id – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Selasa 18 Februari 2025
Aksi bertajuk "Semarang Menggugat: Negara Sekarat, Prabowo-Gibran Mencekik Rakyat" ini menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat.
Massa, yang mengenakan jaket almamater masing-masing, berasal dari berbagai kampus, seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Politeknik Negeri Semarang (Polines), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengangkat berbagai spanduk yang mengecam kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama terkait efisiensi anggaran yang dinilai berdampak buruk pada sektor pendidikan.
Salah satu peserta aksi, Nabilla Zifni Syafira dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Undip, mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran ini berimbas pada pemotongan dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), yang menyulitkan mahasiswa kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan.
“Kebijakan ini sangat tidak mempertimbangkan kondisi rakyat. Dampaknya besar, terutama bagi mahasiswa penerima KIP-K yang mengandalkan dana tersebut untuk membayar kuliah dan biaya hidup di perantauan,” ujar Nabilla pada wartawan di sela aksi.
BACA JUGA:99 Mahasiswa Undip KKN di Batang, Camat Gringsing Ingatkan ada KITB
Selain itu, mahasiswa juga mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat kecil.
Beberapa peserta aksi bahkan menuntut revolusi untuk menggulingkan rezim.
“Perjuangan ini tidak hanya terjadi dalam satu hari. Untuk menggulingkan rezim, dibutuhkan perjuangan yang terus menerus,” tambah Nabilla.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menegaskan sikapnya untuk terus mendampingi gerakan mahasiswa dalam membela rakyat kecil.
Sementara itu, para peserta aksi menyatakan akan terus melakukan unjuk rasa hingga tuntutan mereka didengar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: