Pantura Penuh Lubang, Satlantas Polres Batang Wajibkan Anggotanya Bawa Pilok Putih
Satlantas Polres Batang pilok lubang jalan di jalur pantura--IST
Setiap temuan jalan rusak, seperti yang terjadi di arah Tersono dan Limpung, langsung ditindaklanjuti dengan penanda dan koordinasi perbaikan.
Inisiatif Polres Batang dalam menandai jalan berlubang dan koordinasi aktif dengan instansi terkait menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keselamatan pengguna jalan.
Langkah ini diharapkan dapat terus meminimalkan risiko kecelakaan di wilayah Batang.
Sebelumnya, memasukki musim penghujan jalur pantura Batang hingga Pekalongan mulai dipenuhi oleh lubang jalan yang menganga dengan jumlah yang banyak serta membahayakan pengendara.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta, Kementrian Pekerjaan Umum (KemenPU), melalui PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah, Christanto Yudha mengakui munculnya lubang jalan saat musim penghujan cukup masif.
Setiap hari menyediakan dua tim penambal jalan, namun kecepatan penambalan jalan masih kalah dengan munculnya lubang.
Oleh karena itu, meminta warga berhati-hati saat melintasi jalan pantura.
“Tiap hari, saat hujan deras, kemunculan lubang jalan bisa mencapai 100 hingga 200 lubang jalan tiap harinya,” katanya Yudha saat dihubungi.
Ia menyebut bahwa menyiapkan sekitar 2.000 ton aspal untuk melakukan penambalan lubang jalan yang terus bermunculan.
Yudha menyebut ada beberapa faktor kerap munculnya lubang jalan di Pantura Batang hingga Pekalongan yaitu curah hujan tinggi ditambah aspal jalan terbebani lewatnya kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL).
Ada sejumlah titik kasuistis, semisal di pantura depan terminal Penundaan yang sering rusak.
Selain karena kerap untuk manuver kendaraan ODOL, juga karena tanah di bawah aspal pantura depan Penundaan dilintasi sumber mata air.
“Jadi kalau diaspal tetap basah, kemarin kami coba pakai semen dengan kualitas terbaik, tetap rusak. Solusinya sebenarnya, kami harus menggali jalan lalu mengalirkan air ke luar jalur Pantura,” jelasnya.
Yudha menyatakan bahwa aspal tambalan tidak akan bertahan lama ketika terus diguyur curah hujan tinggi. Umur tambalan bisa jadi hanya sekitar seminggu.
Apa solusinya? Ia menyebutkan telah mengusulkan usulan untuk melakukan pembuatan rigid beton di kawasan Pantura Batang-Pekalongan pada tahun 2026-2027.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: