Salatiga Harus Punya Kawasan Ikonik, Yasip Khasani: sebagai Daya Tarik Wisatawan
PERTEMUAN : Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat menghadiri pertemuan internal bersama Forkopimda dan Rektor UKSW Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami. Foto : Nena Rna Basri--
SALATIGA, diswayjateng.id - Kota Salatiga harus mempunyai satu kawasan ikonik yang mempunyai daya tarik tertentu sehingga mampu menarik wisatawan untuk datang.
Hal ini disampaikan Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani usai menghadiri Rapat Forkopimda Kota Salatiga di Kafe 1915 Arts Koffie Huis, Jalan Buk Suling 17 Salatiga, Selasa 21 Januari 2025.
Disampaikan Yasip, sebagai Kota Gastronomi di tingkat nasional Kota Salatiga harus menyiapkan satu kawasan ikonik hingga bisa terdengar sampai mendunia.
"Kita harus menyiapkan sebuah kawasan yang ikonik. Misal kawasan Salatiga tempo dulu, berada di sebuah kawasan tertentu, kawasan kuliner ada di daerah ini, dan lain sebagainya," ujar Yasip.
BACA JUGA: Makan Bergizi Gratis, Dandim Demak: Dapur Gizi Baru 40% Pengerjaan
BACA JUGA: Dua Jenazah Ditemukan, Jumlah Korban Longsor dan Banjir Bandang Petungkriyono Capai 19 Jiwa
Dengan kawasan ikonik, ia yakin akan memberikan impact yang penting untuk perkembangan Kota Salatiga kedepannya.
Yasip juga akan terus mendorong Kota Salatiga sebagai Kota Gastronomi di tingkat nasional sampai mendunia.
Tidak hanya mendapat momentum, tetapi Salatiga jiga dapat source-nya. Karena menurut dia, kemitraan dengan Kota Solo itu penting dan sangat bagus.
BACA JUGA: Bencana Longsor dan Banjir, Satlantas Polres Batang Tinjau Kerusakan Jalur dan Fasilitas Umum
"Jejaring dengan Solo terkait dengan Gastronomi sangat bagus. Terlebih bisa bergandeng tangan dengan kawasan sekitar, seperti Kota Solo untuk membangun jejaring kuat Kota Gastronomi," paparnya.
Sedangkan, lanjut dia, untuk pelaksanaan Car Free Night (CFN), dan Car Free Day (CFD) di Kota Salatiga akan terus dilakukan guna mendokrak ekonomi masyarakat Kota Salatiga.
Bahkan, ia menghendaki pelaksanaan CFN dan CFD harus bisa dioptimalkan gelarannya.
BACA JUGA: Pertama di Salatiga, ZAMP Air Minum Bisa Langsung Dikonsumsi Uji Coba di Perumahan Puri Wahid
BACA JUGA: Pelantikan Pengurus OSIS Masa Jihad 2024/2025 SMPIT Luqman Al Hakim Kabupaten Tegal
"Untuk CFN bisa menggunakan tenda seragam yang disiapkan Pemkot. CFD juga bisa dilakukan di Jalan Lingkar Salatiga (JLS)," pungkasnya.
Yasip bahkan mengusulkan, antara daerah Blotongan sampai Pulutan terdapat pasar tumpah. Adanya pasar tumpah nantinya akan di sambung dengan aktivitas seni, budaya, olahraga.
BACA JUGA: Didukung Pupuk oleh Pemkot, Polres Salatiga Tanam Jagung Dilahan Seluas 1.000 Meter
BACA JUGA: Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Lantik Amir Makhfud Jadi Pj Bupati Tegal, Diminta Teruskan Capaian Positif
Kondisi tersebut diyakininya sangat menarik dan menjadi daya ungkit untuk perekonomian masyarakat.
Rapat Forkopimda Kota Salatiga di Kafe 1915 Arts Koffie Huis Jalan Buk Suling 17 Salatiga ini dihadiri pula Rektor UKSW Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami dan Sekda Wuri Pudjiastuti.
Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami
Sebelumnya, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., memprediksi sekali gelaran Car Free Night perputaran uang di Salatiga mencapai Rp1,2 miliar.
"Kalau dilihat dalam satu momen Car Free Night perputaran uang itu Salatiga itu bisa mencapai Rp1,2 miliaran. Maka kita bisa mendeteksi bagaimana kalau dilakukan setiap Sabtu. Sudah pasti segi perekonomian bisa bergairah dan masyarakat pun mendapatkan tempat untuk menambah income," kata Prof Intiyas saat berkeliling meninjau stand di sepanjang Jalan Diponegoro ditengah momen Car Free Night di Salatiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: