Kisruh Kejuaraan Tari Piala Gubernur Berujung Somasi Antar Panitia

Kisruh Kejuaraan Tari Piala Gubernur Berujung Somasi Antar Panitia

Sonny Hendrawan SH dan Bangkit Hananto SH dari Solidarity Law Office, bersama klienya Wasi Darsono dan Putri Hana saat menunjukan surat somasi di Café MG Setos, Jalan Gajah Mada, Semarang, Kamis 9 Januari 2025-Umar Dani -

Semarang, diswatjateng.id – Batalnya Kejuaraan Tari Piala Gubernur yang dijadwalkan pada 20 Desember lalu, dan diselenggarakan oleh Semarang Economic Creative (SEC), kini berujung pada perseteruan hukum antara panitia. 

Ketua panitia SEC, Mei Sulistroningsih menuding Wasi Darsono dan Putri Hana, sebagai penyebab pembatalan acara Kejuaraan Tari Piala Gubernur tersebut, yang diikuti oleh ratusan peserta.

Mei sebelumnya menuduh Wasi dan Putri melakukan sabotase dan provokasi yang menyebabkan acara Kejuaraan Tari Piala Gubernur tersebut batal. 

Tuduhan ini tidak diterima oleh kedua panitia tersebut, yang kemudian menunjuk Solidarity Law Office sebagai kuasa hukum mereka untuk melayangkan somasi kepada Mei.

BACA JUGA:Antiklimaks Kisruh 349 Triliun dan Potensi Kerugian Negara

BACA JUGA: Kalahkan Safin FA Pati di Derby Muria, ASTI Kudus Juara Piala Gubernur Jateng 2024

Bangkit Hananto SH selaku penasihat hukum dari Solidarity Law Office, menyatakan bahwa tuduhan Mei telah mencemarkan nama baik kliennya, terutama karena pernyataan tersebut disebarkan melalui media massa dan media sosial.

“Tuduhan sabotase dan provokasi yang disampaikan oleh Saudari Mei telah mencederai reputasi klien kami. Pernyataan tersebut tidak benar dan telah merugikan nama baik klien kami,” ujar Bangkit dalam konferensi pers yang digelar di Café MG Setos, Jalan Gajah Mada, Semarang, Kamis 9 Januari 2025

Ia menambahkan, tuduhan Mei berpotensi melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP, serta Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang telah diubah.

Wasi Darsono mengaku kaget saat dituding oleh mei selaku ketua panitia karena ada sabotase dan provokasi.

BACA JUGA:Somasi Kedua, Tri Suaka dan Zinidin Zidan Dituntut Miliaran Rupiah oleh Para Pencipta Lagu

BACA JUGA:700 Atlet Tenis Meja Berebut Piala Gubernur Jawa Tengah, Hadiahnya?

Wasi menjelaskan, kekacauan di hari acara karena ketua panitia susah dihubungi hingga beberapa jam menjelang acara, panitia dan sarana prasarana lomba belum siap, yang menyebabkan keributan di lokasi. 

“Sampai pukul 9 pagi, sarana seperti sound system belum siap. Koordinasi dengan panitia sulit, sehingga peserta meminta agar kami berkomunikasi dengan pihak pemerintah provinsi karena acara ini memperebutkan Piala Gubernur,” jelas Wasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: