Awal Tahun 7 Pasien Positif DBD di Sragen, 7 Orang Meninggal Sepanjang 2024
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sragen dr. Sri Subekti--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id – Awal tahun 2025, terdapat 7 pasien positif Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten SRAGEN.
Sementara, sepanjnag tahun 2024 lalu terdapat 7 orang yang meninggal akibat penyakit yang ditularkan gigitan nyamuk ini. Beberapa kasus suspect sudah ditemukan di awal tahun 2025 dengan 7 pasien positif DBD.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sragen dr. Sri Subekti menyampaikan pada awal tahun ini, terkait demam dengue atau suspect terdapat 53 laporan sejak awal tahun. Sementara 7 pasien dinyatakan positif DBD. Sehingga total ada 60 kasus berdasarkan data terbaru pada Kamis 9 Januari 2025.
”Tidak ada yang meninggal, dan semoga tidak ada. Kasus DBD tersebar di beberapa laporan puskesmas antara lain Plupuh, Sragen, Sambirejo, Miri dan Sumberlawang,” terangnya.
BACA JUGA:Jumlah Pasien DBD di RSUD Rembang Melonjak, Didominasi Anak-anak
BACA JUGA:Seorang Bayi Terjangkit Gejala DBD, Petugas Puskesmas Pagiyanten Tegal Langsung PSN
Sementara data yang dihimpun sejak Januari – Desember 2024, terdapat suspect sejumlah 3.418, lalu yang dinyatakan positif DBD yakni sebanyak 493 laporan, dan yang dinyatakan meninggal 7 orang.
Kenyataannya kasus pasien yang sampai ada yang meninggal yakni Kawasan kecamatan yang padat penduduk. Seperti di Gondang, Karangmalang, Sidoharjo, Tanon dan Ngrampal. ”Kasus terakhir oktober lalu,” terang Bekti.
Bekti menyampaikan jika ada laporan kasus, pihaknya selalu menindaklanjuti dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke lingkungan sekitar pasien.
Faktanya Kawasan yang ada pasien dipastikan angka bebas jentik nyamuk selalu rendah. ”Bahkan ada yang sampai 61 persen yang diperiksa. Artinya perilaku hidup sehat bersihnya yang kurang,” ujarnya.
BACA JUGA:Hendak Liput DBD, Wartawan Diusir di RSUD Ashari Pemalang, Apa Sanksinya?
BACA JUGA:Cegah Penularan DBD, Desa Mejagong Kabupaten Pemalang Lakukan Fogging
Menurutnya ada perubahan perilaku Masyarakat yang signifikan. Misalnya dulu saat libur, digelar kerja bakti membersihkan selokan dan semacamnya. Namun sekarang banyak yang memilih healing, liburan, atau kulineran.
Bekti menyampaikan kader Kesehatan juga bergerak. Namun seolah-olah untuk masalah kebersihan ini menjadi urusan puskesmas. ”Sebenarnya lebih baik jika digelar kerja bakti bersama-sama,” tandasnya.
Kasus DBD di Rembang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: