Program Makan Siang Gratis, PKL Depan Sekolah di Sragen Mulai Cemas
Pedagang kaki lima berjualan di depan sekolahan--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Program makan gizi gratis mulai membuat resah Pedagang kaki lima (PKL) yang kerap mangkal di depan sekolah.
Hal itu disampaikan Dedi, salah satu PKL, ia sudah mengetahui adanya program makan bergizi gratis tersebut. Karena belum berjalan, ia belum merasakan dampaknya.
"Dampaknya belum tahu juga, soalnya belum jalan, jadi belum kelihatan, biasanya kalau bakul-bakul seperti ini, sudah terjadi bakal kelihatan," kata dia.
Disisi lain, ia juga berjualan di depan sekolah ketika jam pulang sekolah. Pasalnya, ketika jam istirahat, anak sekolah juga tidak diperkenankan keluar dari lingkungan sekolah.
BACA JUGA:Pemprov Jateng Siapkan Rp67,13 Miliar untuk Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Menjadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Wong Solo Group Investasikan Dana Hingga Rp10 Miliar
"Pengaruhnya, paling kalau sudah kenyang, pasti, tidak jajan, tapi kan ini jajanan, yang dikasih nasi, jadi beda juga. Biasanya yang beli, yang jemput anak-anak, untuk makanan di rumah," sambungnya.
Pendapat lain disampaikan Arif, terkait program makan bergizi gratis ini dirasa akan memiliki sedikit dampak bagi dirinya yang selama ini menggantungkan pendapatan dari anak-anak sekolah.
"Kalau pengaruhnya ada, tapi tidak banyak, masalahnya kan kadang, yang dikasih saku, kalau suka (jajanan), tetap beli, keinginan dia untuk beli tetap ada. Yang diberikan paling nasi, ikan, sayur, minumnya belum ada, kalau cemilan belum ada, mesti beli, menu jajanan sama makan gratis beda," tambahnya.
Diumpamakan Arif, bahwa dirinya sempat berjualan di salah satu SD, yang baru mengadakan acara ulang tahun dengan menggelar makan bersama. Meski begitu, murid dari SD tersebut masih banyak yang membeli makanan di tempatnya.
BACA JUGA:Gandeng Wong Solo Group, Program Makan Bergizi Gratis Sedaiakan 12 Ribu Porsi Makanan di Boyolali
BACA JUGA:Hari Pertama Pemberian Makan Bergizi Gratis, Mendikdasmen: Terpenting 4 Sehat, Susunya Bisa di Rumah
"Sudah makan-makan, kan nasi ada, tapi tetap ada yang jajan, kalau pengaruh tidak banyak, saya tidak khawatir, justru pengaruhnya ke kantin sekolah," terangnya.
Makan Bergizi Gratis
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran sebesar Rp67,13 miliar dari APBD 2025 untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: