Program Makan Bergizi Gratis Resmi Diluncurkan di Karanganyar, 3.010 Siswa Jadi Penerima
penerapan program makan bergizi gratis di wilayan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah-istimewa-
KARANGANYAR, diswayjateng.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten KARANGANYAR, Jawa Tengah, pada Senin, 6 Januari 2025.
Sebanyak 3.010 siswa dari 15 sekolah menjadi penerima manfaat program ini, dengan makanan dipasok oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Lanud Adi Soemarmo, Boyolali.
Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko, menyatakan pihaknya mendukung penuh program pemerintah dengan menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi siswa.
"Kami melaksanakan perintah pimpinan untuk mendukung total program makan siang bergizi gratis. Hari ini kami mulai memasak pukul 04.00 WIB," ungkap Bambang.
BACA JUGA:Polda Jateng Berhasil Mengungkap 13,92 Kg Sabu dan 10.300 Butir Ekstasi
Makanan yang disiapkan meliputi ayam goreng, sayur brokoli, nasi putih, susu, dan pisang, disajikan menggunakan food tray berbahan stainless steel. Menu ini seragam untuk siswa dari tingkat PAUD hingga SMA, dengan penyesuaian porsi untuk anak usia dini.
Distribusi makanan dilakukan pagi hingga siang hari oleh 50 personel SPPG, mencakup jarak 1,5–1,9 kilometer dari dapur utama.
"Waktu distribusi kurang dari 15 menit, sehingga makanan tetap sehat dan nilai gizinya terjaga," jelas Bambang.
Winarsih, Kepala SD Negeri 02 Malangjiwan, mengungkapkan sebanyak 320 siswa di sekolahnya menerima program MBG setiap hari Senin hingga Jumat.
BACA JUGA:Diterjang Angin, Pohon Roboh Timpa 3 Pengendara Motor
"Hari ini kami menerima program Presiden Prabowo Subianto untuk Makan Bergizi Gratis. Program ini sangat dinantikan oleh orang tua dan siswa," ujar Winarsih.
Pembagian makanan di sekolah dilakukan bertahap. Siswa kelas 1–3 menerima makanan saat istirahat pertama pukul 08.45 WIB, sementara siswa kelas 4–6 pada istirahat kedua pukul 11.45 WIB.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Murtono, menyatakan program MBG belum dimulai di wilayah Solo.
"Program ini dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Solo tidak masuk kategori tersebut, sehingga kami masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pusat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: