Demam Berdarah di Blora Capai 347 Kasus 9 Diantaranya Meninggal, Warga Diiimbau Tingkatkan Gerakan PSN
Kepala Dinkes Blora, Edi Widayat.-Eko Wahyu Budi/diswayjateng.id-
BLORA, diswayjateng.id - Warga Kabupaten BLORA diimbau lebih tingkatkan kebersihan lingkungan salahsatunya yakni melakukan gerakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN).
Pasalnya, kasus Demam Bedarah (DB) di Kabupaten Blora cukup tinggi.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora menyebutkan hingga 30 November 2024, jumlah kasus DB di Blora mencapai angka 347 kasus.
Dari jumlah itu, 9 diantaranya korban meninggal. Masing-masing berada di Kecamatan Blora, Tunjungan, Ngawen, Todanan, dan Kecamatan Jepon.
BACA JUGA:APBD Blora Kian Loyo, Anggaran Belanja Pegawai Hampir Rp1 Triliun dalam Setahun
BACA JUGA:Jumlah Pengangguran di Kabupaten Blora di 2024 Bertambah Jadi 19.801 Orang
Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Edy Widayat membenarkan jika akhir-akhir ini, serangan penyakit yang penyebarannya melalui Aedes Aegypti itu cukup merebak.
"Jangan mengandalkan fogging untuk memerangi Demam Berdarah. Yang paling efektif justru warga rajin melakukan PSN, dan itu dilakukan secara serentak di lingkungan," ujar Edy, Kamis 19 Desember 2024.
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, memang tren kasus demam berdarah di Blora cenderung terjadi penurunan.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blora, untuk tahun 2022 jumlah kasus seluruhnya mencapai 594 kasus dengan korban meninggal 15 orang.
Sementara di tahun 2023 jumlah kasus ada 266 dengan korban meninggal sebanyak 12 orang.
Diketahui, di awal tahun 2024 lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Blora sempat cukup tinggi.
Selama bulan Januari saja, tercatat jumlah warga Blora yang terserang penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk Aedes Aegypti itu mencapai 159 orang.
Sebenarnya dari laporan yang masuk, lanjutnya, dari bulan Januari 2024 ini jumlah kasus demam dengue sebanyak 450 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: