Jembatan Winong Terputus, Aktifitas Pendidikan dan Ekonomi Lumpuh

Jembatan Winong Terputus, Aktifitas Pendidikan dan Ekonomi Lumpuh

Kondisi Jembatan Winong yang ambrol diterjang air--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng.id - Jembatan jalan penghubung antara Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dengan Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang terletak di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen terputus akibat tergerus aliran sungai pada Minggu (15/12/2024) malam pukul 21.00 WIB.

Akibatnya putusnya jembatan penghubung antar provinsi tersebut, akses perekonomian dan pendidikan di daerah perbatasan Jateng-Jatim menjadi terganggu. 

Dampak putusnya Jembatan Winong tersebut di perkirakan dampak dari jebolnya Bendung Winong yang tak segera dibangun.

"Sore itu warga sudah menyatukan lokasi Bendung Winong. Arusnya besar sekali. Bendung Winong itu menjadi bodol karena tak ada material yang tersisa. Dampaknya justru ke Jembatan Winong yang berada sekitar 100 meter ke arah hulu Bendung Winong. Fondasi tengah jembatan tergerus dan sekitar pukul 21.00 WIB , jembatan menjadi ambrol dan putus,” ujar Joko (16/12/2024) pagi.

BACA JUGA:  Dibangun 1935, Bendung Winong Jadi Tumpuan Irigasi Pertanian Seluas 900 Hektar

BACA JUGA:  Bendungan Winong Jebol Ancam Ketahanan Pangan, Komisi V DPR RI Turun Tangan

Joko mengatakan sejak Minggu sore akses ke jembatan itu sudah ditutup dengan garis polisi atau garis polisi karena awalnya fondasi tengah sempat turun. Menurut Joko, kekhawatiran warga akhirnya terjadi pada malam hari, yakni jembatan putus. Joko mengatakan putusnya jembatan itu mengganggu akses ekonomi dan pendidikan warga di wilayah Jateng dan Jatim. 

Dia menjelaskan banyak anak-anak dari Jateng yang bersekolah di wilayah Ketanggung, Sine, Kabupaten Ngawi, Jatim. 

"Anak-anak sekolah jadi harus memutar lewat Glonggong-Sedah atau lewat Gumping menuju ke Sine. Kami meminta kepada pemerintah agar jembatan itu segera dibangun karena jembatan itu menjadi akses ekonomi warga. Banyak warga Jatim yang berjualan di wilayah Jateng dan sebaliknya. Saya bertanya sesepuh warga, jembatan itu dibangun bersamaan dengan pembangunan Bendung Winong pada zaman Belanda, yakni sekitar tahun 1935,” jelas Joko.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kapolsek Gondang AKP Joko Widodo menyampaikan jembatan itu putus total sehingga tidak bisa dilewati warga. Dia menyebut jembatan yang putus itu panjangnya 15 meter dan lebarnya 4 meter dengan ketinggian fondasi sekitar 5 meter.

“Jembatan putus itu menyebabkan akses jalan dari wilayah Gondang menuju wilayah Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Jatim tidak bisa di lalui. Kami sudah memasang garis polisi dan rambu-rambu lalu melintasi berupa bambu. Kami juga menutup jalan menuju Kecamatan Sambirejo dan Kecamatan Sine Ngawi,” kata Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: