Dibangun 1935, Bendung Winong Jadi Tumpuan Irigasi Pertanian Seluas 900 Hektar

Dibangun 1935, Bendung Winong Jadi Tumpuan Irigasi Pertanian Seluas 900 Hektar

Kondisi kerusakan bendungan winong --Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng. id - Kerusakan Bendungan Winong di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten SRAGEN mendesak dilakukan perbaikan. Lantaran irigasi ratusan hektar lahan pertanian di tiga desa, yakni Desa Tunggul, Glonggong, dan Gondang yang bergantung terhadap bendungan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Sragen sebenarnya berencana melakukan perbaikan tahun 2025. Namun anggaran yang direncanakan terkena evaluasi. Sehingga kini nasibnya tak jelas, kerusakan semakin parah setelah ambrol akhir November lalu. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang DPUPR Sragen Albert Pramono Susanto menyampaikan kerusakan Bendungan Winong jebol sehingga tidak bisa menahan elevasi air. Air yang semestinya bisa masuk ke saluran irigasi, kini kembali terbuang ke sungai.

”Kami lakukan upaya darurat, membuat tanggul sementara. Tapi sifatnya tidak permanen. Setiap hujan bisa saja rusak. Kami juga mengajukan kawat bronjong ke BBWS, untuk nanti air bisa diarahkan ke saluran irigasi petani,” katanya disela mendampingi kunjungan DPR RI Sriyanto Saputro di Bendungan Winong, Selasa (10/12/2024).

BACA JUGA: Bendungan Winong Jebol Ancam Ketahanan Pangan, Komisi V DPR RI Turun Tangan

BACA JUGA: Gugus Tugas Polres Sragen Galakkan Program Ketahanan Pangan

Albert menerangkan sudah diusulkan di anggaran 2025. Namun mendapat evaluasi sehingga 2025 belum bisa dikerjakan. 

”Pada waktu itu rusak berat tapi masih berfungsi. Begitu ada kejadian di 2024 akhir ini, kami harus melakukan penanganan,” ujarnya. 

Albert berharap kerusakan bendungan Winong ini mendapat perhatian pemerintah pusat. Sebab jika hanya mengandalkan APBD jelas tidak mampu untuk melakukan perbaikan menyeluruh. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Komisi III DPRD Sragen Joko Supriyanto mendukung jika DPU mengajukan Belanja Tidak Terduga (BTT) karena situasi termasuk bencana. Meskipun anggaran BTT tidak sebesar yang diperlukan untuk membangun bendung winong

"Setidaknya bisa membuat tanggul darurat. Kondisinya sangat mendesak karena menyangkut ketahanan pangan," katanya usai mendampingi kunker DPR RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: