Mulai Merapat Keluarga Ndayu, Gerakan Pembaharuan Sragen Mulai Retak
Saiful Hidayat, bersama Ndewor Sutardi, Untung Wiyono dan Sarwono Sudarto berfoto bersama Untung Wiyono Mantan Bupati Sragen--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id – Salah satu presidium GPS Saiful Hidayat mulai merapat ke keluarga Untung Wiyono. Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) yang santer memberi perlawanan pada keluarga Ndayu untuk melanjutkan pemerintahan di Sragen tampak mulai retak. Pihak GPS pun tidak mempersoalkan dukungan politik Saiful tersebut.
Sejumlah tokoh Sragen beberapa waktu jelang pilkada Sragen lalu, sering berkumpul di Ndalem Serambi Sukowati untuk merumuskan bupati Sragen. Sejumlah tokoh terlibat dalam GPS, seperti Politisi PKB Mukafi Fadli, Tokoh politik lawas Saiful Hidayat, Mantan Sekretaris daerah (Sekda) Tatag Prabawanto dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam beberapa kali pertemuan, tampak sejumlah tokoh pernah diajak berdiskusi untuk mencari calon bupati. Diantaranya Dedy Endriyatno, Untung Wina Sukowati, Pujono Elli Bayu Effendi. Mereka mencari calon alternatif untuk memimpin Sragen.
Pada umumnya pergerakan ini berlawanan dengan Bupati saat Ini Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Lalu dicalonkan adik dari Yuni yakni Untung Wibowo Sukawati. Kedua tokoh tersebut merupakan putri dan putra mantan Bupati Untung Wiyono.
BACA JUGA: Tiga Hari Berturut-turut, Massa Bowo-Suwardi Konsolidasi
BACA JUGA: Paslon Bowo-Suwardi Mendapat Dukungan Kuat dari Pedagang Beras Sragen
Seiring dinamika politik di Sragen, salah satu presidium GPS Saiful Hidayat tampak berbalik arah. Mantan anggota DPRD Sragen ini terlihat menunjukkan kedekatannya dengan keluarga Ndayu. Terkahir mereka bertemu di peresmian RSU Hastuti Sabtu (16/11) lalu.
Saiful sempat berbincang dengan Yuni. Lantas juga sempat berfoto dengan Untung Wiyono dan koleganya. Pada wartawan Saiful tidak menampik terkait pilihan politiknya ini.
”Kalau masalah pilihan ini, masalah privasi, Hasil istiqoroh, urusane sama Gusti Allah,” ujarnya.
Dia menyampaikan tetap di dalam GPS saat ini. Dia menekankan keberadaan GPS tetap sebagai fungsi kontrol.
Sementara Mantan Sekretaris Daerah Sragen Tatag Prabawanto yang juga petinggi GPS tidak mempermasalahkan salah satu tokoh di dalamnya berbalik dukungan. Pihaknya tetap meyakini banyak tokoh GPS tetap istiqomah.
”Satu saja (alih dukungan,red) tidak masalah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: