PPH Kota Salatiga Tahun 2023 Naik Jadi 92,4

PPH Kota Salatiga Tahun 2023 Naik Jadi 92,4

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Heni Mulyani. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Heni Mulyani menyebutkan,
indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Salatiga tahun 2023 naik menjadi 92,4.

Hal ini disampaikan Henny Mulyani usai kegiatan kampanye edukasi pola pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Salatiga, Jum'at 15 November 2024.

Sebelumnya, Dispangtan Kota Salatiga menginisiasi kegiatan kampanye edukasi pola pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dalam rangka memperingati Hari Pangan se-Dunia ke-44 di Halaman Kantor Kecamatan Tingkir, Salatiga, Kamis 14 November 2024 lalu.

Kegiatan itu dihadiri dihadiri Pj Ketua TP PKK Anita Noviana Yasip Khasani, Camat, Lurah, segenap peserta flashmob B2SA serta peserta lomba.

BACA JUGA: Cegah Ledakkan Populasi, Dispangtan Salatiga Lakukan Sterilisasi Kucing Kampung Gratis

BACA JUGA: Dispangtan Salatiga Hanya Terima 50 Dosis Vaksin Rabies dari Provinsi

Disampaikan Henny Mulyani, pada tahun 2023 skor PPH di kota Salatiga sudah naik 92,4 dengan sejumlah indikator didalamnya.

Namun, ia mengakui ada beberapa indikator yang masih menjadi catatan Kota Salatiga.

"Beberapa yang masih menjadi catatan yang perlu kita tingkatkan adalah kelompok kacang-kacangan umbi-umbian dan buah/ biji berminyak," ujar Henny Mulyani.

Sementara, dalam rangka Peringatan Hari Pangan se-Dunia Pemkot Salatiga mengemasnya dalam berbagai kegiatan diantaranya pasar pangan murah, lomba cipta menu, lomba gerak tari kreasi dan sosialisasi B2SA.

BACA JUGA: Yasip Khasani Menilai Pengunaan DBHCT di Pemkot Salatiga Masih Monoton

BACA JUGA: Tiga Dinas Keberatan Lapangan Milik Pemkot Salatiga Digunakan untuk Kampanye Terbuka

Ada pun, tujuan program B2SA disebutkan Henny Mulyani adalah meningkatkan kesadaran dan membudayakan konsumsi pangan yang sehat aktif dan produktif.

Ir. Dyah Lukisari MSi selaku Kepala d
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah ketika menyampaikan sosialisasi B2SA di Salatiga mengungkapkan dalam satu porsi makan itu setidaknya harus ada sepertiga sumber karbo.

"Kemudian sepertiga lauk pauk, seperenamnya buah dan seperenamnya lagi adalah sayur. Jadi bapak ibu sekalian kalau kita bayangkan misal kan pagi kita makan nasi siangnya kita tidak harus makan nasi lagi," tutur Dyah Lukisari.

BACA JUGA: Penanganan Stunting Prioritas Pj Wali Kota Salatiga di Sambang Warga

BACA JUGA: Sambang Warga di Kelurahan Tingkir Lor, Pj Wali Kota Salatiga Sampaikan Tiga Isu Nasional

Ia menerangkan, konsumsi nasi dapat diganti dengan kentang atau mungkin sorenya diganti lagi dengan singkong.



Ia mencontohkan, tangan yang dibutuhkan oleh tubuh harus seimbang yakni mengandung berbagai gizi seperti karbohidrat lemak protein vitamin dan mineral.

Terkait kegiatan sosialisasi B2SA di Salatiga, Dyah Lukisari menyebutkan bagian dari mendukung perwujudan ketahanan pangan nasional.

"Pemerintah tidak hanya fokus pada ketersediaan dan stabilitas pangan tetapi juga meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang diukur dengan indikator skor pola pangan harapan PPH," imbuhnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: