BRI Berhasil Turunkan Angka Kredit Macet, Direktur Utama Ungkap Strategi Tingkatkan Kualitas Aset
Bank plat merah ini telah berhasil menurunkan rasio kredit bermasalahnya atau Non Performing Loan (NPL) menjadi 2,90% per September 2024.--
BACA JUGA:Perkuat Kolaborasi dengan Mitra Perbankan, BRI Gelar Treasury Banking Summit
BACA JUGA:BRI Gelar Promo KPR Bunga 2,75 Persen Sampai Akhir Tahun
Jika kredit yang sudah direstrukturisasi masih belum terpenuhi, ia mengatakan BRI akan mengakserasi proses recovery.
"Hal ini sudah menjadi bisnis model di segmen mikro. Jadi di front end memang harus agresif mencari muatan dan kemudian muatan itu dipilah, ada yang bisa ditahan dalam keadaan sehat, dan itu tugasnya mid end," kata Sunarso.
"Tapi kemudian kalau yang nggak sehat dilempar ke belakang, di bagian back end, dan back end itu memang biasa melakukan restrukturisasi, kalau masih bisa punya harapan, dan kalau sudah tidak bisa diapakan-apakan lagi ya di write off”, ungkapnya.
Write off atau hapus buku kredit macet bakal dilakukan, namun penagihan tetap dilakukan. Sunarso mengatakan hasil dari penagihan itu adalah pendapatan dari recovery.
BACA JUGA:Tabungan Simpedes BRI Makin Diminati, Ini Daya Tariknya
BACA JUGA:Mudah dan Menguntungkan, BRImo banyak digunakan Pelaku UMKM untuk Usahanya
"Karena sebenarnya, itu uang kita yang sudah kita cadangkan dan kita tarik balik. Makanya dalam bentuk pendapatan dari recovery. Jadi bisnis model ini yang perlu dipahami oleh semua stakeholder," tandasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: