Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bawa Kabar Gembira, Naikan Gaji dan Sejahterakan Guru di Indonesia

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bawa Kabar Gembira, Naikan Gaji dan Sejahterakan Guru di Indonesia

Mendikdasmen Abdul Mu’ti berkomitmen di era Kabinet Merah Putih berencana memperhatikan kenaikan gaji dan kesejahteraan kalangan guru di tahun 2025. -arief pramono/diswayjateng.id-

JAKARTA , jateng.disway.id- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di era Kabinet Merah Putih berencana memperhatikan kenaikan gaji dan kesejahteraan kalangan guru di tahun 2025.

Komitmen ini diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, saat diskusi bertajuk “Silaturahmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Media' melalui keterangan resmi tertulis.

Agenda yang berlangsung di kantor Kementerian Pendidikan Dasar Menengah ini menjadi ruang diskusi penting antara pemerintah dan media, terkait strategi peningkatan mutu pendidikan dan berbagai isu yang dihadapi di lapangan di era kabinet baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Melalui rilis tertulisnya, Menteri Abdul Mu’ti mengatakan, keinginan meningkatkan kesejahteraan guru berkorelasi dengan peningkatan kualitas pendidikan.

“Harapannya, ketika kesejahteraan guru meningkat dapat diikuti semangat mendidik yang meningkat. Dengan guru yang berkualitas, maka proses dan hasil pembelajaran pun akan berkualitas,” ujar Abdul Mu’ti, Jumat 24 Oktober 2024.

BACA JUGA:Pemkab Kudus Siapkan Penyambutan Dua Putra Asal Kudus, Usai Dilantik Menteri Kabinet Merah Putih

BACA JUGA:Rekam Jejak Nusron Wahid dan Abdul Mu’ti, Dua Putra asal Kudus Ditunjuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu’ti menegaskan, peningkatan kualitas guru juga menjadi fokus utama Kemendikdasmen. Pertama, peningkatan kualitas guru Matematika berkaitan peningkatan kemampuan numerasi murid.

Selanjutnya kedua, kata Mu’ti, peningkatan kualitas guru IPA sesuai prioritas pemerintah untuk peningkatan kemampuan siswa dalam bidang sains dan teknologi.

Sedangkan ketiga, yakni peningkatan bimbingan konseling (BK) melalui dua pendekatan. Meliputi peningkatan kualitas guru BK dan pelatihan untuk guru-guru bidang studi untuk memiliki kemampuan konseling.

“Jadi, pendidikan tidak hanya sekadar mengajarkan dan mentransformasikan ilmu, tetapi juga berkaitan dengan pemenuhan nilai dalam setiap bidang studi,” ucapnya.

Tak hanya itu, Abdul Mu’ti juga menyampaikan pentingnya langkah konkret menghadirkan layanan pendidikan bermutu yang merata bagi seluruh anak Indonesia.

BACA JUGA:6 Tokoh Wanita Calon Menteri Kabinet Prabowo, Salah Satunya Veronica Tan

BACA JUGA:Ni Luh Puspa, Presenter TV yang Jadi Wakil Menteri Pariwisata

"Langkah ke depan adalah bagaimana kita mengembangkan layanan pendidikan berkualitas untuk semua, sejalan dengan kebijakan Quick Win Presiden Prabowo," imbuhnya.

Sebagai salah satu prioritas pemenuhan hak pendidikan bagi warga negara, Kemendikdasmen segera memperluas akses pendidikan. Hal itu terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, kelompok difabel, serta kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

"Sehingga tidak ada warga negara yang kehilangan hak karena tempat tinggal, keadaan fisik, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka tidak mendapatkan pelayanan pendidikan. Upaya ini dapat diwujudkan dengan mendirikan unit sekolah baru dan memperbanyak rumah belajar non formal," urai Mu’ti.

Permudah Akses Pendidikan

Untuk itu, Kemendikdasmen segera melakukan pendataan terhadap anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan akses pendidikan sebagai langkah awal.

BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Dasar Batch I IKN Selesai Tahun Ini, Kementerian PUPR Tuntaskan Tahap II Tahun Depan

BACA JUGA:Lakukan Rehabilitasi Pesisir Demak, Menteri KKP: Ekosistem Sehat Mendukung Kesejahteraan

Selain memperluas akses, Mendikdasmen menyoroti bahwa kualitas pendidikan juga ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memenuhi standar.

"Presiden telah menekankan bahwa anggaran pendidikan harus diprioritaskan dalam APBN. Kami segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan ruang kelas dan perbaikan fasilitas pendidikan dapat berjalan efektif," terangnya.

Mengenai pendidikan vokasi, lanjut Mu’ti, pendidikan vokasi akan lebih dikembangkan ke arah pendidikan teknologi yang tinggi. Namun tetap berbasis pada kekayaan alam Indonesia.

“Selain untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para murid SMK, kita juga bisa berkolaborasi dengan mitra-mitra perusahaan dan UMKM yang memiliki usaha tertentu untuk pemanfaatan potensi lokal kita yang kaya,” tukasnya.

BACA JUGA:Besok, Kementerian Kominfo Bekali Santri Ponpes Hasyim Asyari Tarub Tegal Literasi Digital

BACA JUGA:Smart City Kabupaten Tegal Dievaluasi Kementerian Kominfo

Memungkasi diskusi, Mendikdasmen juga berkomitmen menjadikan kantor Kememdibudasmen sebagai rumah pendidikan dan layanan publik yang RAMAH, yaitu Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis.

Untuk itu, berbagai isu dan kebijakan yang telah didiskusikan akan dibahas lebih lanjut oleh Kemendikdasmen untuk menjawab tantangan dan kebutuhan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: