CEO Promedia : Pembungkaman pers gaya baru melalui hacker .

CEO Promedia : Pembungkaman pers gaya baru melalui hacker .

Seminar Mediapreneurtalks – BRI Journalism 360 yang diselenggarakan oleh Promedia Teknologi Indonesia bersama Bank BRI, di Hotel Aston, Jalan Pandanaran, Kota Semarang, Kamis 24 Oktober 2024.-Umar Dani -

SEMARANG, jateng.disway.id - Pembungkaman terhadap kebebasan pers di era digital sekarang ini tidak lagi melalui dewan pers.

Di era platform media digital setiap tulisan maupun video yang berisi kritikan terhadap pemerintah, kini tidak lagi bisa di bungkam melalui dewan pers, namun melalui hacker.

Hal ini disampaikan CEO Promedia Agus Sulistriyono dalam seminar yang diselenggarakan oleh Promedia Teknologi Indonesia bersama Bank BRI, di Hotel Aston, Jalan Pandanaran, Kota Semarang, Kamis (24 Oktober 2024.

Seminar yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari pengelola media, jurnalis maupun pegiat mediia sosial dengan tema “Mediapreneurtalks – BRI Journalism 360 Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan”

BACA JUGA:Ajudan Pj Gubernur Jateng Minta Maaf Usai Insiden dengan Jurnalis di Semarang.

Menurut Agus, di era sekarang ini Pembungkaman pers gaya baru dengan lewat hacker .

"Bila mengkritik pemerintah kini tidak lagi lewat dewan pers tapi lewat hacker dengan membanjiri boot media yang kritis terhadap pemerintah " ungkap Agus yang juga mantan wartawan media nasional .

Dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman beberapa tahun bergelut di bidang informasi di dunia jurnalistik, diyakini bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati, namun hanya berganti sistemnya.

“Di tengah kegalauan para pengusaha media, Saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati. Tapi medium (platform) akan silih berganti. Jadi bangun brand media kita dengan konten berkualitas, agar bisnis bisa berkelanjutan. Apapun mediumnya,” jelas Agus dalam materinya.

BACA JUGA:PWI dan Kemendikbudristek Adakan Sekolah Jurnalisme Indonesia di Semarang

Seminar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia serta membekali para jurnalis dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tantangan jurnalisme di era digital itu, menghadirkan empat narasumber.

Selain CEO Promedia, ada pula narasumber dari Dewan Pers, yaitu Koordinator Bidang Pelatihan dan Program Jurnalisme Berkualitas Publisher Right Fransiskus Surdiasis, kemudian CEO Props Ilona Juwita dan General manager Media Network Promedia Agil Hari Santoso.

CEO Props Ilona Juwita memaparkan materi terkait iklan digital yang beredar di media massa online.

“Iklan itu sekarang ga Cuma visual, tapi isinya pesan. Kadang orang buka artikel bola, iklannya soal badminton. Ga masuk ke pembaca meskipun kelihatan. Jadi sekarang kita optimalkan iklan sesuai dengan karakter konten,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: