PWI dan Kemendikbudristek Adakan Sekolah Jurnalisme Indonesia di Semarang

PWI dan Kemendikbudristek Adakan Sekolah Jurnalisme Indonesia di Semarang

BERSAMA - Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun, didampingi Ketua PWI Jateng Amir Mahmud dan para pengajar.Foto:Meiwan Dani R/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SEMARANG - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat menggelar kick-off Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). Yang didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Hotel New Puri Garden Semarang yang akan berlangsung selama 5 hari.

SJI yang diikuti 32 wartawan muda dari berbagai media cetak, elektronik dan online di Jawa Tengah  ini mengusung tema ''Berintegritas, Berpikir Kritis, Multitasking, dan Berwawasan Kebangsaan''. 

BACA JUGA:Ketua Muslimat NU Kabupaten Tegal Terima Penghargaan dari BKKBN

Direktur SJI Ahmed Kurnia Suriawijaya menjelaskan,  SJI di Semarang dengan kepanitiaan dari PWI Jateng merupakan program unggulan PWI. Dalam meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia dan pertama kalinya diendorse Kemendikbudristek. Ada 4 hal dalam SJI yang perlu ada penyegaran baru, yaitu terkait integritas, berpikir kritis, wawasan kebangsaan dan multitasking.

BACA JUGA:Bakal Calon Wali Kota PDI Perjuangan Kota Tegal Diundang DPD Awal Juli

Dengan berkembanganya dinamika sosial, politik, ekonomi, Ahmed melihat wartawan perlu diasah integritasnya. Alasannya, mereka bakal bersinggungan dengan fenomena yang terjadi saat ini semisal perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), pinjaman online dan transformasi digital lainnya.

Kedua, kata Ahmed, budaya instan membuat fakta-fakta di sekitar kita luput dari perhatian wartawan. Hal itu bisa dicontohkan dengan sejumlah peristiwa di Tanah Air yang sempat viral dan butuh sikap kritis dari wartawan yaitu kisah Ratna Sarumpaet, kasus Sambo, dan sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Tegal Minta Non-ASN Dilengkapi Sertifikat Keahlian

''Banyak pernyataan dari narasumber yang tidak dikejar lagi, dicermati secara seksama. Maka dari itu, tujuan SJI di sini mengasah wartawan agar berpikir kritis,'' ujar tutor online di Universitas Terbuka dan widyaiswara di Pusdiklat Kemenkominfo.

Selain itu, kata dia, SJI juga mengemban misi yaitu mengemban amanah sejarah, karena PWI sebagai organisasi tertua yang menyandang nama Indonesia dan lahir sebagai cetusan tokoh-tokoh pergerakan. Wawasan kebangsaan, lanjut Ahmed, perlu diingatkan lagi.

BACA JUGA:Warga Kabupaten Pemalang Diminta Tidak Salah Paham kepada Pantarlih

''Apalagi dinamika global tengah terjadi. Misalnya perang Rusia-Ukraina,  Israel - Hamas Palestina atau konflik Laut Cina Selatan. Di sini, di mana perspektif kebangsaan kita melihat kasus ini. Isu-isu global dan domestik yang akan kita asah bersama. Terakhir wartawan juga dituntut punya multiskill dan multitasking.

"Sehingga tak bukan zamannya lagi wartawan hanya jago ngetik,'' imbuh mantan wartawan Majalah Mutiara dan Tempo ini.

Rekam Jejak Bagus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: