Tiga Kelompok Seni Jawa Tengah Semarakan Festival Budaya Panji Nasional 2024 di Jakarta

Tiga Kelompok Seni Jawa Tengah Semarakan Festival Budaya Panji Nasional 2024 di Jakarta

Tiga kelompok seni asal Jawa Tengah tampil di Festival Budaya Panji 2024 di Gedung Kesenian Jakarta.-istimewa-

KUDUS, diswayjateng.id - Tiga kelompok seni Jawa Tengah tampil di Festival Budaya Panji (FBP) 2024,  bertema ‘Cerita Panji dalam Keragaman Budaya Nusantara’. Festival diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta tanggal 22 hingga 24 Oktober 2024.

Sejumlah kelompok seni di Jateng yang tampil dalam festival budaya panji yang diinisiasi Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan ini, adalah Sanggar Sekar Kedhaton Somokaton Klaten, Sanggar Wayang Bundeng Gepuk Wonosobo dan Sanggar Kedhaton Ati Karanganyar.

Sedangkan kelompok seni luar Jawa Tengah yang akan tampil di Festival Budaya Panji 2024, yakni Padepokan Mangun Dharmo Malang, Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu, Sanggar Seni Satriya Lelana Bali dan Sanggar Albanyiuri Banjarmasin.

Penampil Festival Budaya Panji lainnya Pesinauan Sekolah Adat Osing Banyuwangi, Komunitas Seni Tadulako Palu dan Sanggar Maestro Topeng Ghulur Ji Hanan Sumenep.

BACA JUGA:Pilkada Kudus Semakin Panas, Tim Paslon 01 Tak Gentar Dilaporkan Bawaslu

BACA JUGA:Nekat Kampanye di Zona Terlarang, Paslon Samani-Bellinda Dilaporkan Bawaslu Kudus

Festival Budaya Panji tahun ini mengundang perhatian luas. Sebab melibatkan kolaborasi antara seniman lintas generasi yang tergabung dalam sepuluh kelompok seni dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sepuluh kelompok kesenian itu mendapatkan pendampingan intensif dari seniman lintas disiplin. Yakni Herry Dim (seni rupa), Epi Martison (etnomusikolog), Ismail Basbeth, Tonny Trimarsanto (sineas) serta Hanny Herlina, dan Shinta Febriany (penari dan koreografer).

Proses pendampingan bertujuan menghasilkan pertunjukan yang menggabungkan aspek tradisi dengan sentuhan kontemporer, tanpa menghilangkan esensi budaya Panji.

Festival Budaya Panji

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti mengatakan, Festival Budaya Panji tahun ini bukan hanya sebuah perayaan seni tradisi. Namun juga sebagai media untuk merefleksikan relevansi kisah Panji dengan isu-isu kontemporer.

BACA JUGA:Tak Didukung Perusahaan Rokok, RTMM Kudus Gagal Kerahkan Massa Tolak PP 28/2024

BACA JUGA:Serapan APBD 2024 Masih Rendah, Pemkab Kudus Lakukan Strategi Ini

"Kisah Panji bukan sekadar cerita cinta, tetapi sebuah epik yang mengandung nilai-nilai universal yang relevan hingga masa kini. Seperti tata kelola negara, konservasi alam, dan keberagaman identitas,” ujar Irini, Kamis 10 Oktober 2024.

Melalui festival ini, Irini ingin memperlihatkan bagaimana warisan budaya dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Kemudian membuka ruang dialog bagi generasi muda untuk terus merawat dan mengembangkan budaya.

FBP 2024 tidak hanya menjadi ajang pertunjukan saja. Namun juga sarana refleksi bagi para seniman mengembangkan apresiasi lebih dalam terhadap kisah Panji dan relevansinya dalam kehidupan saat ini.

Puncak acara Festival Budaya Panji juga menyajikan pameran seni budaya Panji. Selanjutnya diskusi tematik menghadirkan seniman penampil, seniman pendamping dan pemerhati Budaya Panji.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: